.✿✿✿.
“tenang Taerin-ah, cukup minta bibi memengobatinya lalu kekamar. untungnya mama tak ada di rumah.”
Taerin perlahan masuk kedalam rumah besar keluarganya.
baru saja dia akan melewati ruang tamu, dia sudah dikejutkan dengan keberadaan sang mama yang duduk tenang sofa sambil membaca buku.
“ah sudah pulang sayang?”
Taerin tak mendekat, dia hanya menghentikan langkahnya lalu menutupi luka di lengannya.
“nee,”
Jihyo hanya tersenyum lalu menutup bukunya. dia menatap sang anak dengan tatapan hangatnya.
“kau pikir kau bisa sembunyikan itu dari mama?”
Taerin tersentak.
Jihyo kembali tersenyum lembut, “kemarilah sayang,”
dengan langkah ragu Taerin perlahan berjalan mendekati Jihyo. kemudian duduk di samping Jihyo.
dia hanya menunduk dan enggan mengangkat kepalanya.
Jihyo meraih tangan Taerin dengan lembut lalu mengobati semua luka yang ada pada lengan gadis itu.
“dengar ini sayang, semenyakitkan apapun yang kau lakukan, jangan sampai membuat kulit mu tidak mulus lagi.” ucap Jihyo
selesai mengobati lengan Taerin, Jihyo meraih dagu Taerin dengan lembut. membuat Taerin pun akhirnya mendongkak.
“pipi mu mungkin baik-baik saja, tapi tidak mata kiri mu.” ucapnya sambil menunjuk mata kiri Taerin yang harus menggunakan eyepatch
kemarin entah serbuk apa yang di lemparkan Aera padanya hingga mengenai matanya. dan setelah itu mata Taerin perih dan terus berair.
Jihyo langsung membawanya ke dokter mata agar tidak terjadi apa-apa. dan berakhirlah Taerin harus memakai itu hingga beberapa saat.
“maaf ma,”
Jihyo tersenyum, “untuk apa? dengar ini sayang. mama tau makaudmu bagus untuk tidak menyakiti orang lain. tapi bukan seperti ini. kau jangan mau di tindas olehnya. jangan turuti dia. kau bisa tak membunuh nya tapi kau harus melawannya. kau mau jadi budak dia sayang?”
Taerin menggeleng. “tidak. tapi aku takut lepas kendali lalu membunuhnya.”
“ya mungkin dia mati jika seperti itu,”
Taerin menggeleng. dia juga sempat menggerutu di dalam hati karena mama nya bisa mengatakan itu dengan tenang.
“aku tak mau mama atau papa di cemoohkan karena aku membunuh seseorang.”
“bukan seperti itu caranya. jika kau melakukannya didepan umum secara terang-terangan kau yang akan diincar. pakai kepalamu nona muda.” ucap Jihyo sambil mengusap kepala Taerin lembut
“meskipun aku begitu, aku sudah berjanji.”
“mama ataupun papa tak menyuruhmu membuat janji seperti itu. itu akan menyulitkan mu.” ucap Jihyo

KAMU SEDANG MEMBACA
𝓢𝓸𝓶𝓮𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰 𝓒𝓻𝓪𝔃𝔂
أدب الهواة[END] Me and My World [3/2] • jangan pernah mau tertipu dengan sesuatu. ingat, sesuatu yang tampak jelas dan meyakinkan pun bisa jadi hanyalah tipuan. hati-hati! ini adalah akhir dari series Me and My World . . . .°caѕт; →.• eυnwoo ĸιм - cнa eυnwoo...