❛follow dan mampir ke work aku yang lain juga ya❜
Wildan sebenarnya tidak membenci Jidan hanya saja ia merasa jika kedua orangtuaya selalu memprioritaskan si bungsu.
Wildan merasa kasihan kepada Jidan dan naluri seorang kakak untuk melindungi adikny...
Sebelum membaca tekan bintangnya dulu ya Makasih^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah hari yang sangat dinantikan oleh semua orang, hari minggu. Beberapa hari lalu aku baru saja merayakan bertambahnya usiaku, tetapi ada yang berbeda di tahun ini. Jika biasanya hanya Hildan yang menemaniku dan kami merayakannya bersama, kali ini Jidan pun ikut walaupun hanya sekedar makan malam biasa. Tapi setidaknya kami bertiga merayakan ulang tahun ini bersama tidak terpisah seperti tahun-tahun sebelumnya. Ya aku cukup senang sebenarnya. Hanya saja aku merasa ada yang kurang, tapi aku tidak tahu apa itu.
Dan hari ini aku memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama Jidan, hitung-hitung kado untuknya karena jujur aku tidak sempat membeli kado untuk Jidan seperti yang Hildan lakukan. Dan entah kebetulan atau apa hari ini hanya ada kami berdua di rumah, ayah dan ibu sedang mengunjungi nenek sedangkan Hildan aku tidak tahu ia kemana. Sejak aku membuka mataku pagi tadi aku tidak melihat dia disebelahku, biasanya dia yang bangun terakhir tapi hari ini ajaibnya dia bangun lebih dulu dariku.
Tok tok tok
"Masuk saja, Ji"
Kemudian kulihat pintu iyu terbuka dan menampakkan Jidan yang masih mengenakan piyamanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia kemudian mendudukkan dirinya disampingku dan menyambar stik ps dihadapannya. Ya, kami memang memutuskan untuk bermain ps terlebih dahulu sebelum sarapan, karena memang kami berdua belum terlalu lapar.
Kami berdua pun larut dalam permainan ini, dan berusaha keras untuk memenangkan permainan. Karena demi apapun aku baru tahu jika Jidan sangat pandai dalam bermain game.
"YEAY!~"
Jidan bersorak gembira sementara aku menunduk lesu. Ya, Jidan memenangkan permainan ini.
