ʙᴀɢɪᴀɴ ɪx : ʙᴀꜱᴋᴇᴛ

110 16 0
                                    

Sebelum membaca tekan bintangnya dulu
Makasih ^^













Hari ini aku dan timku memenangkan pertandingan dan kami semua sepakat untuk merayakan kemenangan ini. Dan aku pun mengajak Hildan serta Jidan, aku hanya ingin berbagi kebahagiaan ini bersama mereka juga. Meskipun kita hanya merayakannya dengan makan di warung tenda tapi aku senang.

Saat akan menuju warung tenda aku dan Hildan sempat berdebat, perdebatan kecil sebenarnya. Awalnya Jidan akan pergi bersama Hildan, namun aku memaksa Jidan untuk ikut denganku saja, Hildan tidak terima dan semakin ngotot ingin Jidan bersamanya. Namun pada akhirnya Hildan mengalah juga. Dia memang selalu seperti itu, selalu mengalah.

"Kau ingin apa, Ji?"

"Nasi goreng spesial"

"Kau pesan apa, Hil?"

"Sama kan saja"

"Kami pesan 3 tiga nasi goreng spesial dan 3 es teh manis" ucapku pada salah satu temanku.

"Wah aku tidak menyangka kita bisa mengalahkan anak-anak sombong itu" ucap salah satu temanku. Aku hanya menjadi pendengar saja, aku sedang malas ditambahkan tubuhku masil lelah sehabis pertandingan tadi.

"Wildan kenapa?"

Aku seketika menoleh pada Jidan yang duduk di sampingku.

"Aku? Memangnya aku kenapa, Ji?"

"Wildan dari tadi diam, bahkan tidak ikut bergabung dalam obrolan mereka"

Aku terkekeh dan kulirik Hildan di depanku yang juga terkekeh.

"Aku hanya sedang lelah dan lapar saja, Ji. Tak usah cemaskan aku"

"Benarkah?"

Aku pun hanya mengangguk karena nasi goreng pesananku akhirnya datang dan membuatku segera melahapnya. Aku tidak berbohong saat mengatakan bahwa aku lapar. Tenagaku terkuras habis saat pertandingan tadi.

Setelah sekitar dua jam berada disana akhirnya kami semua kembali ke rumah masing-masing.

"Bangunkan aku saat makan malam nanti, Hil" ucapku setelah kami memasukkan motor ke dalam garasi.

Aku segera bergegas menuju kamar untuk membersihkan diri dan tentunya langsung beristirahat.

Setelah selesai membersihkan diri, aku langsung menaiki kasurku dan segera memejamkan mata. Namun tak lama aku terlelap, aku terbangun karena merasakan guncangan pada kasurku. Dan saat aku berbalik ternyata itu ulah Jidan.

"Jidan? Ada apa?"

Jidan menggeleng kemudian segera merebahkan tubuhnya disampingku.

"Jidan hanya ingin menemani Wildan tidur. Maaf tadi Jidan membangunkan Wildan"

Aku terkekeh pelan, "Tak masalah. Justru aku berterimakasih karna kau mau menemaniku tidur"

"Yasudah, Wildan tidur lagi pasti Wildan lelah sehabis bertanding tadi"

Aku hanya mengangguk kemudian kembali tidur dengan di temani oleh Jidan.

• • •

Setelah hari dimana Jidan melihatku bertanding dia selalu memintaku mengajarinya bermain basket. Dengan senang hati aku mengajarinya, namun aku khawatir dengan kesehatannya. Meskipun Jidan sudah tidak jatuh sakit sesering dulu tetap saja aku cemas.

"Ayo, Wil. Jidan sudah siap"

Aku segera menoleh kearah pintu kanar. Disana Jidan sudah siap dengan pakaian yang menurutku sangat menggemaskan.

❨✓❩ ɪ ᴡɪꜱʜ || ᴡᴏɴᴡᴏᴏ ꜱɪᴅᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang