ʙᴀɢɪᴀɴ ɪᴠ : ʙᴇɴᴄɪ

119 19 2
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Aku benci.

Hildan bilang dia tidak akan melupakanku. Tapi lihat sekarang. Dia terlalu sibuk dengan Jidan dan melupakanku.

Jika tahu akan seperti ini. Aku tidak akan pernah mengizinkannya berdamai dengan Jidan.

Aku benci Jidan. Dia kembali merebut perhatian semua orang, dulu Ayah dan Ibu, sekarang Hildan. Aku benci.

"Aku dan Jidan akan pergi keluar. Kau ikut, Wil?"

"Tidak!"

Aku segera masuk ke dalam kamarku dan membanting pintu itu kemudian menguncinya.

"Wildan"

Aku mendengar Hildan memanggil namaku dan mengetuk pintu kamarku. Tapi aku mengabaikannya. Aku membencinya.

"Buka pintunya, Wil"

"Tidak mau! Pergi saja sana!"

"Hey ada apa dengan dirimu?"

"Tidak ada. Sudah sana pergi! Aku muak!"

"Wildan dengarkan aku dulu."

"Tidak mau!"

"Baiklah. Tenangkan dirimu dulu, setelah itu kita bicara"

Aku benci. Aku benci. Tak bisakah Hildan hanya memperhatikanku seperti dulu? Tak bisakah Jidan tidak ada dalam kehidupanku?

Aku menangis mengeluarkan semua rasa sesak dalam diriku. Air ini membantuku menghilangkan sedikit bebanku.

Kepalaku pusing dan saat aku membuka mata aku mendapati diriku yang berbaring diatas kasurku. Bukankah tadi aku sedang di kamar mandi? Kenapa sekarang aku bisa berada disini? Dan kenapa rasanya kepalaku sangat berat?

"Kau sudah bangun, Wil?"

"Untuk apa kau kemari? Temani Jidan saja sana!"

Aku segera membalikan badanku dan menutupinya dengan selimut.

Hildan menarik-narik selimutku tapi aku berusaha menahannya. Aku tidak ingin melihat wajahnya.

"Ada apa dengan dirimu? Kenapa kau seperti ini?"

Aku tidak menyahut, terlalu malas menanggapi ucapannya.

"Kenapa kau menyakiti dirimu sendiri? Ibu sangat khawatir sejak semalam menemukanmu pingsan di dalam kamar mandi dengan keadaan basah kuyup."

"Aku tidak peduli!"

"Wildan?!"

Aku benci. Ini pertama kalinya dia membentakku.

"Wi-wildan ma-maafkan aku."

"Keluar!"

"Wil-"

❨✓❩ ɪ ᴡɪꜱʜ || ᴡᴏɴᴡᴏᴏ ꜱɪᴅᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang