"Zai, kamu tidak apa-apa?" tanya seseorang yang berdiri di depan pintu. Mencoba membuka mata, ternyata itu salah satu staf pria dari tim produksi. Staf wanita yang bersamaku segera menghampirinya dan melakukan sedikit perbincangan.
Staf dari tim produksi itu kemudian mendatangiku dan memberitahukan bahwa pengambilan adegan pesta terpaksa ditunda. Kondisi cuaca sedang buruk dan semua pemain diminta berada di kamarnya masing-masing. Mendengar hal tersebut, aku pun segera melepaskan kostum yang kupakai dan staf pria itu mengantarku menuju kamar yang telah kupilih untuk beristirahat.
Selagi berjalan di lorong kamar, aku melihat Ou Di juga bersenoyong menuju kamarnya. Dia datang dari arah ballroom, tempat yang telah dipersiapkan menjadi set lokasi adegan pesta malam ini. Rupanya Ou Di telah berada di sana lebih dahulu. Staf pria yang mengantarku memang sempat berucap kalau semua pemain sudah berada di kamar mereka kecuali aku dan Ou Di. Aku tidak merasa khawatir lagi dengan keberadaan Da S.
Keesokan harinya.
Pagi yang hangat dengan pancaran sinar matahari menerangi langit, sangat jauh berbeda dengan malam sebelumnya yang mencekam. Kami bersiap mengambil adegan yang seharusnya menjadi lanjutan dari adegan pesta. Penasaran dengan yang terjadi semalam, beberapa di antara kami memasuki anjungan.
"Wah, suasananya benar-benar berbeda dengan semalam," ucap Ken setelah memasuki ruangan. "Untungnya aku berada di dalam kamar saat badai datang. Sungguh malang, Ou Di."
"Memangnya kenapa? Apa yang terjadi padanya?" tanya Winnie.
"Aku dengar, dia telah berada di set. Saat badai datang, dia mabuk laut dan sempat menabrak properti syuting." Aku yang belum sempat bertemu dengan Ou Di pun hanya bisa terperangah.
"Staf pasti lebih merasa kesulitan. Keadaan yang tidak terduga. Apa kamu baik-baik saja, Zai?" Aku membalas Da S dengan anggukan dan sedikit tersenyum. "Lihatlah, kondisi laut terlihat tenang. Syuting hari ini akan berjalan lancar," ucap Da S dengan menunjukkan senyum manisnya.
Tidak lama, beberapa staf datang dan meminta kami berinteraksi dengan kamera khusus dokumentasi. Diakhiri dengan berfoto dan bersiap memulai adegan.
Ketika menjelang sore, kapten kapal mengingatkan bila cuaca tidak bisa diprediksi. Walau syuting tetap berjalan, saat kondisi memburuk harus segera dihentikan. Peringatan itu membuatku merasa perjalanan ini tidak mudah.
Benar saja, badai kembali menghantam kapal. Sutradara pun memutuskan kembali menunda adegan pesta, tapi tetap melanjutkan adegan lain yang berlokasi di geladak kapal. Selain Winnie, pemain lain mengambil adegan lebih dahulu. Disusul aku dan Da S yang set lokasinya di salah satu sudut geladak utama.
Usai pengambilan adegan, aku tidak beranjak sedikitpun dari tempatku berdiri. Walau tahu cuaca buruk dan kapal sesekali bergoyang, aku tidak langsung menuju kamarku. Hanya memandangi lautan lepas layaknya kemarin siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness From Bad Fortune [Revisi]
General FictionZai-Zai ingin mengubah nasib kurang mujurnya di kota kelahiran--Yilan, dengan pergi menyusul kakaknya ke ibukota--Taipei. Mengikuti saran mama Zhou, Zai-Zai mendapat pekerjaan penuh waktu dan menjadi bintang besar. Semua terjadi begitu cepat dan tan...