POV Iris.
Pengadilan pun dimulai.
Kita semua berkumpul dalam satu ruangan dgn sang raja yang duduk di singgasana dgn wajah yg sangar.
yah aku merasakan sedikit waspada pada keadaan yg sangat tegang belum ada yang mulai berbicara dan rimuru juga keliatan sangat tabah karna aku tidak bisa membaca ekpresi slime muka aja tidak ada.
Tiba muncul orang yang sepertinya akan menjadi juru bicara kaya pengacara ato host mungkin.
Sangat mencurigakan dari mukanya keliatan banget muka yang suka nerima uang sogokan.
"Mukanya sangat menyebalkan." kata iris berbisik lebih tepatnya.
'Kau memiliki pikiran yang sama dgn ku, tapi kita tidak boleh berburuk sangka, siapa tau di sangat kompeten.' telepati rimuru.
"-Lalu dgn begitu, mereka langsung menginvestigasi masalah terkait besta-sama yang datang untuk mengistirahatkan jiwa dan raganya. Kaijin dan rombongan pun melakukan kekerasan kepadanya." kata juru bicara.
'AJGG GA GITU WOI' Teriak batin iris.
"mengfitnah." bisik iris.
'Emang muka muka sogokan.' telepati rimuru.
"Apa benar begitu?" tanya orng ga tau dia jadi apa
"Ya kita telah memiliki bukti di toko tersebut." kata jubir.
Bajingan kampret tukang sogok. masa dipukul di pipi sekepala di oerban semua tangan pake gib padahal pak tua itu gak sekuat itu. pedda kalo aku yang menjotos nya.
Dia sama seperti yang di bilang orang tua itu. dia orang yang licik.
Tapi kata pak tua kaijin dia tidak jahat juga karna dia sedang berkerja di penelitian untuk sang raja, mungkin emang gak akrab aja sama pak tua kaijin.
"Rajaku! Tolong berikan hukuman yang akan di dapat kan oleh orang orang ini." kata besta.
Meski pak tua kaijin bilang begitu tetep aja nyebelin si kampret ini.
Semua terdiam sesaat sebelum suara yg berat berbicara dgn nada yg santai.
"Kaijin" panggil sang raja.
"YA.." jawab pak tua kaijin lantang.
aku pun otomatis ikut berdiri karna kaget.
Semua orang yang di situ melihat kearah pak tua kaijin dan aku yang berdiri di belakang nya.
'Apa yang kau lakukan Iris duduk lah.' telepati rimuru.
"Eh hehe Maaf, maaf." kataku sambil duduk kembali.
'Pak tua itu membuat kaget rimuru-sama.' balasku.
Sang raja yg duduk malas di singgasana pun tersenyum sedikit sebelum melanjutkan bicara nya.
"Lama tak jumpa, bagaimana kabar mu?" tanya sang raja ke kaijin.
"Ya! Meski saya sudah tidak di samping yang mulia saya senang melihat anda sehat sehat saja." kata paktua kaijin dengan posisi.berlutut.
"Bagus lah apakah kau punya niat untuk kembali?" tanya sang raja.
Aku melihat muka besta yang tidak percaya dgn yang dia lihat dan Jubir yang sedang panik dgn keringat mungucur di kepala nya.
"Maaf kan Kelancangan hamba yang mulia. Hamba sudah menemukan Tuan yang baru." kata kaijin msh dlm posisi berlutut.
"Walaupun itu perintah dari sang raja, hamba tak bisa memalingkan diri dari tuan hamba." kata kaijin yang kini melihat ke sang raja.