ELEMEN; BAD FIANCÉ [SUDAH TERBIT]

PROLOG

say hi to Elemen Aleandro!

cung dulu yang demen sama cowo toxic dan red flag!

H A P P Y R E A D I N G

°°°

"ELEMEN!!"

Suara teriakan ricuh terdengar menggema di penjuru lapangan basket outdoor milik SMA Manggala, padahal bel tanda pelajaran selanjutnya akan dimulai baru saja terdengar beberapa menit yang lalu, tetapi para suporter itu masih memenuhi tepian lapangan dan tampak tidak ada satupun dari mereka yang beranjak dari sana.

Mungkin, bagi sebagian orang, hari senin ini termasuk hari yang cerah, tidak seperti hari-hari senin lainnya yang suram- karena hari ini geng Argostavo, lebih tepatnya Elemen yang dibantu oleh teman-temannya tengah mengadakan pertandingan basket melawan anak kelas sebelah.

Semua murid tampak bersorak semangat, melingkar memenuhi sekitaran pinggir lapangan yang lumayan luas, meskipun cuaca hari ini terasa begitu panas namun semua murid yang menonton dan kebanyakan cewek itu terlihat sangat berapi-api.

"SEMANGAT AYANG EL!!"

"Demi apaa Elemen kelihatan hot banget anjirrr!"

"A'A GENN ATAPUUUU!!"

Teriakan-teriakan nyaring itu semakin siang semakin keras bersahutan, bahkan terdengar sampai ke lapangan sebelah- tepatnya lapangan sepak bola, yang sekarang tengah dipakai oleh anak Paskibra.

Cewek dengan rambut sebahu itu, tampak melirik sinis ke arah lapangan basket, satu tangannya ia gunakan untuk menyangga perutnya yang terasa sakit sedangkan napasnya terengah-engah tak karuan.

Cewek berkulit kuning langsat itu, mendesah lelah ketika mendapati teman-teman seangkatannya masih kuat berlari mengelilingi lapangan.

"Al! Lari jir, lo mau ditegur Kak Brama?!"

Aldara refleks menoleh pada seorang cewek yang tengah berlari-lari kecil di sampingnya-wajahnya bahkan sudah memerah.

"Bentar elah! Perut gue sakit banget." Dengan sisa tenaganya, Aldara membalas ucapan temannya yang sekarang sudah menyalip di depannya.

Namun benar saja, sedetik kemudian teriakan berat seseorang berhasil menusuk rongga telinganya-itu Kak Brama, senior Paskibra tergalak di SMA Manggala.

"Kalau ada yang jalan, saya ulang hukumannya!!"

"ALDARA LARI!"

Aldara berjengit kaget, saat lelaki itu memanggil namanya-mengumpat lirih sebelum akhirnya dengan sangat berat hati kembali berlari menyusul teman-temannya yang lain.

"Intrupsi, Adnan Putra Mahendra izin berbicara kepada Kak Brama!" Aldara melirik sekilas pada Adnan-teman seangkatannya yang tengah mengangkat tangan kanannya, tampak berusaha berbicara pada seniornya itu. "Kami mengaku salah kak, tolong beri kami keringanan sedikit," tegasnya lantang.

Brama hanya tersenyum culas, enggan menanggapi permintaan adik kelasnya itu. "LARI!" katanya melotot, membuat Adnan tidak berani membantah dan akhirnya memilih untuk kembali melanjutkan langkah kaki seribunya.