05- Don't Go, Aldara

27.8K 1.2K 11
                                    

sesuai janji ya cintahhh💋

btw nemu cerita ini dari mana?

bacanya pelan aja, enjoy!

kalo ada typo tolong tandai nderr📝

H A P P Y  R E A D I N G

°°°

"Luka lo beneran gak apa-apa, Al?"

Aldara memegang plester yang ada di pelipisnya, lalu mengangguk sambil tersenyum. "Gak apa-apa kok, udah diobatin juga. Nanti juga sembuh sendiri," katanya kelewat manis. Sangat berbanding terbalik jika dia mengobrol dengan Elemen.

Bintang hanya manggut-manggut. "Elemen udah kelewatan banget gak sih?" Aldara kontan menghentikan langkahnya, Bintang pun mengikutinya-- diiringi dengan kernyitan halus pada keningnya. "Kenapa, Al?"

Bintang mengikuti arah pandang Aldara yang tampak mematung. Panjang umur! Ternyata Aldara melihat Elemen yang juga tengah menatap mereka berdua di atas motor hitam nya-- tepatnya di parkiran SMA Manggala yang tampak masih ramai.

"Lo pulang sama dia?" tanya Bintang hati-hati.

Aldara hanya tersenyum kikuk. Sejujurnya dia juga tidak tahu, jika Elemen menunggunya. "Lo duluan aja deh, Bin. Kayaknya ada yang perlu gue urus sebentar," balasnya-- tak lupa menarik senyum tipisnya.

"Lo gak mau gue temenin aja?"

"Gak usah." Aldara menggeleng.

Bintang terlihat menghela napasnya dan entah kenapa berhasil membuat hati Aldara menghangat. Bintang mengkhawatirkannya, ya? "Ya udah, kalau gitu, gue duluan ya. Take care, Al." Aldara tersenyum menanggapi ucapan Bintang.

"Lo juga hati-hati!" Cewek itu berseru seraya melambaikan tangannya lama, sampai benar-benar memastikan tubuh Bintang menghilang di balik lorong sekolah. Aldara tidak tahu saja, jika kini Elemen tengah memperhatikan gerak-geriknya sedari tadi-- tatapan mata cowok itu hanya datar dan sulit ditebak.

Elemen mendengus, ketika ujung matanya mendapati sepasang sepatu yang sangat dia kenali-- tengah berdiri di hadapannya. "Lama." Cowok itu mengangkat wajahnya, hingga kontak mata antara Elemen dan Aldara pun terjalin cukup lama.

Aldara meremas tali ranselnya-- entah kenapa dia menjadi sedikit gugup. "Ya, gue mana tau, lo nungguin." Cewek itu mencebik kesal.

"Naik."

"Kemana?" tanya Aldara melirik Elemen yang hampir menyalakan stater motornya.

"Rumah sakit."

Aldara membola. "Loh ngapain? Gue udah baik-baik aja, kok," jawabnya kelewat polos yang sukses mendapat decihan dari mulut Elemen. Lagian siapa juga yang mau bawa dia ke Dokter? Pede sekali.

"Kata siapa gue mau bawa lo ke Dokter?" Skakmat, Aldara benar-benar sangat kepedean. "Lo gak sepenting itu."

"Ya terus ngapain ke Rumah sakit?"

"Tinggal naik aja, susah banget lo?" Elemen menatap tajam Aldara yang masih berdiri santai. "Cepet!"

Aldara mendengus, meskipun akhirnya dia menaiki motor besar itu. "Gue gak pakai helm?" tanya Aldara sedikit berteriak di balik punggung Elemen-- takut-takut jika cowok itu tidak mendengarnya karena dia sudah memakai pelindung kepala miliknya sendiri.

ELEMEN; BAD FIANCÉ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang