21- Weakness and Hatred

16.9K 918 247
                                    

yaudah ini update lagii😁

tngkyuuu bgt bwat kalian yang udah support dan ramein kolom komentar😁❤️

tpi mff wiirr ga bisa bales satu”😩😩

SPAM KISSEU DI SINII💋💋

*pov kamu yang ga percaya kalo elemen bisa nangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*pov kamu yang ga percaya kalo elemen bisa nangis


-H A P P Y  R E A D I N G-

🚫🚫🚫🚫

Aldara memperhatikan Sophie yang tengah mengusap ringan rambut anaknya. Tubuh besar cowok itu tampak lemah, terbaring dengan mata tertutup.

Wanita itu terlihat sangat khawatir dengan kondisi Elemen.

Yah, mau bagaimana lagi? Kondisinya tidak bisa dikatakan baik. Kedua mata elang gelap nan dalam yang selalu menatap Aldara dengan tajam kini tertutup rapat, tak ada lagi alis menukik atau seruan keras dari bibir cowok itu yang sekarang malah terlihat pucat gemetar.

“Elemen takut sama Papa kandungnya.”

Aldara hanya diam mematung, dengan telinganya aktif mendengarkan. Dia menggigit bibir ikut prihatin melihat wajah wanita itu yang kian sayu. “Dari kecil, Elemen gak pernah ngerasain kasih sayang Papa nya.” Nada suara Sophie terdengar pahit. “Dia malah sering dipukul bahkan dicambuk, tapi Tante gak tau soal itu karena sibuk kerja,” tambahnya, berhenti sejenak. “Sampai suatu ketika Tante ngeliat ada banyak luka cambuk di punggung Elemen.”

Aldara menahan napas begitu mendengar cerita dari wanita paruh baya itu. Bekas luka di punggung Elemen yang sempat Aldara lihat belum lama ini, ternyata memang benar karena luka cambukan.

“Tante ngerasa gagal jadi Ibu yang baik buat El.”

Aldara maju satu langkah untuk mengusap kecil pundaknya. “Tante gak boleh ngomong gitu, kejadian di masa lalu itu kan diluar kendali Tante,” ujarnya lembut.

Sophie menggeleng lalu meraih kedua tangan Aldara dan meremasnya kuat, “Aldara, kamu mau kan janji sama Tante buat selalu ada di samping Elemen?” Mata sendunya terlihat lelah dan berkaca-kaca. “Kalau Tante gak ada, cuma kamu yang El punya, kalian harus saling menjaga satu sama lain, ya?”

Aldara merasa linglung, tanpa sadar dia menggigit bibirnya. Ini jelas pilihan yang sulit, siapa yang menjaga siapa? Hubungan mereka bahkan tidak seakur kelihatannya.

Melindungi seseorang yang selalu membuatnya terluka?

That's bullshit!

Sophie semakin meremas pergelangan tangan Aldara, “Kamu bisa janji kan sama Tante?” ulangnya lagi, kini terdengar memohon.

ELEMEN; BAD FIANCÉ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang