haloo
ramein yuuuu lapaknya elemen
sebelum baca vote dulu yaa
H A P P Y R E A D I N G
°°°
"Sshh... Awhh!"
Aldara berdecak kesakitan, menatap nanar lengan sebelah kanannya yang sedikit robek dan berdarah.
"Aduhh sakit banget ya, Al?" tanya Rania khawatir—tangannya berhenti mengobati luka cewek itu.
Aldara mendesis. "Ini semua gara-gara cowok gila itu! Sumpah, gedek banget gue sama, El!" celetuknya geram.
Rania mengangguk setuju. "Itu cowok kayanya emang gak punya hati deh, bisa-bisanya dia ngedorong lo sekuat tenaga gini!" hardiknya tampak mengumpat ikut kesal.
Sesaat setelahnya, pintu UKS tampak terbuka, menampilkan sesosok perempuan berwajah ayu dengan bulu matanya yang lentik berlari tergopoh-gopoh menghampiri brankar Aldara.
"Al, lo gak apa-apa?"
Aldara yang ditanya demikian hanya menekuk wajahnya. "Gak apa-apa gundul mu, liat nih robek!" Dia mengangkat sebelah lengannya.
"Emang kurang ajar tu cowok!"
Rania membuang napasnya, lalu kembali mengobati luka pada lengan Aldara. "Bukannya lo lagi ada rapat ekstra ya, Sya?" tanya Rania.
Perempuan yang dipanggil 'Sya' itu bergumam kecil. "Gue izin sebentar buat kesini," ujarnya menjelaskan.
Meisya merupakan salah satu teman dekat mereka—lebih tepatnya teman waktu SMP, meskipun sekarang satu sekolah lagi, namun mereka bertiga beda kelas—sebetulnya hanya Meisya saja sih yang beda, di mana dia menempati kelas 11 IPA 1 sedangkan Aldara dan Rania berada di kelas 11 IPA 3.
Cewek berkulit nyaris putih itu, merupakan anak Pramuka SMA Manggala—ya meskipun kedua organisasi mereka berbeda dan dirumorkan tidak pernah akur, tetapi mereka tetap kompak berteman.
Selain itu, Meisya juga merupakan saudara sepupunya Elemen.
"Lo kesini sendiri, Sya?" tanya Aldara dibalas gelengan oleh Meisya.
"Sama Mas crush lo." Katanya yang spontan membuat netra Aldara membulat.
"MANA?" dengan brutal cewek itu celingak-celinguk ke belakang, lebih tepatnya melotot pada pintu UKS yang tertutup rapat.
Rania yang tadinya anteng mengobati, menghela napas lelah ketika mendapati tangan Aldara yang bergerak kesana kemari, "diem anjirr!" cewek itu menepuk kasar lengan Aldara.
Namun Aldara tak menghiraukan ocehan Rania. Cewek itu malah rempong sendiri, rasa sakit di tangannya terasa lenyap ketika mengetahui jika seseorang yang baru-baru ini dia sukai sebentar lagi akan datang menemuinya.
"Rambut gue gak berantakan kan?"
"Gue bau banget gak sih?" cewek itu mengendus-endus kerah seragamnya.
Rania dan Meisya kompak saling melempar pandang lalu memutar bola matanya malas.
"Mulai lagi lo!"
"Katanya gak mau cinta-cintaan dulu?!"
Aldara meringis. Memang sih! "Tapi kalau cowonya Bintang, bisalah kita bicarain," ucapnya dengan cengiran bodoh.
"Kalian lagi bicarain gue ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEMEN; BAD FIANCÉ [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction🚫disclaimer, cerita ini bikin lo darah tinggi. 🚫 banyak adegan kiss, skinship and toxic relationship. be wise, luv~ TERBIT DI PENERBIT TEORI KATA PUBLISHING *** Elemen benci hari Senin. Elemen benci musuh-musuh nya yang mendambakan kehancuran geng...