[R:PH] 00 - PROLOG

29.7K 972 390
                                    

Dapet cerita ini dari mana

Sungkem dulu

Baru baca/baca ulang?

SELAMAT MEMBACA

00-PROLOG

****

"RAGA!"

Gadis yang memiliki gelar seorang ketua Osis SMA Integency. Sedang berlari mengejar laki-laki yang selama ini selalu membuat onar, sang putra mahkota. Anak pemilik sekolahan. "Apa? Sini kejar. Katanya ketos eh ... lari aja kaya kura-kura."

Amanda menyipit 'kan matanya. Ia benar-benar murka saat ini. "Awas ya lo!"

"Iya nih gue berhenti." Raga berhenti dari lari nya. Segera Amanda menghampiri cowok itu.

Lalu tangan mungil nya menjewer kuping Raga hingga empu nya meringis. "Sakit woi!"

Raga mencoba melepaskan tangan Amanda dari telinga nya. Saat berhasil, ia mengelus kuping nya yang terasa panas.

"Apa sakit? Kata nya bad boy, eh di jewer aja kesakitan."

"Ini sakit pe'a. Lo nggak liat kuping gue merah apa?" Raga Mengelus kupingnya yang terasa panas.

"Nggak!" ketus Amanda.

"Eh mau kemana lo." Amanda menarik pergelangan tangan Raga ketika cowok itu hendak pergi dari tempat nya. "Mau ke kantin lah, kenapa? Mau ikut?"

"Eh enak aja ke kantin. Tugas lo sekarang itu hormat tiang bendera sampe nanti pulang sekolah."

"Nggak mau."

Amanda semakin geram dengan sikap Raga. Bagaimana bisa cowok itu melanggar peraturan, dan ketika mendapat hukuman. Ia hanya bersikap biasa saja.

"Ih, nyebelin banget sih lo. Gue benci manusia kurang otak kaya lo!" seru Amanda dengan nada benci.

"Jangan benci, nanti kalo lo nikah sama gue gimana?" Raga memincingkan matanya.

Habis sudah kesabaran Amanda.

"Nggak akan, amit-amit!"

"Takdir Tuhan nggak ada yang tau."

****

Ketika Amanda memasuki rumah setelah pulang sekolah. "Assalamualaikum," ucap Amanda memelankan suara nya di akhir ucapan salam karena beberapa lembar kertas dilempar begitu saja ke arah nya.

Amanda mendongak kan kepalanya perlahan. Sadam, pria paruh baya yang sering ia panggil dengan sebutan 'Papa'. Pria itu menatap nya dengan tajam di balik kaca mata nya.

"Tau 'kan, kesalahan kamu apa?" tanya Sadam dingin.

"Ta-tau Pa ..."

"Apa?"

"Nilai Manda jelek," ucap Amanda lirih. Tangan nya memainkan ujung baju seragam nya. Ia menunduk.

"Kenapa bisa?"

"Amanda ikut lomba basket tahun ini. Dan nggak terlalu fokus sama belajar. Karena harus banyak berlatih di sekolah."

"Waktu bisa di gunakan dengan baik. Ketika kamu menganggap waktu seperti emas," kata-kata yang sering Sadam lontarkan ketika putri nya melakukan kesalahan, terlebih jika urusan waktu.

"Manda tau Manda salah, maafin Manda ya Pa ..."

Sadam menghela napas berat. Pria itu mencopot kaca mata nya. "Papa maafin kamu, tapi ... jangan ulangi ini lagi. Paham?"

"Pa-paham, Pa."

****

"Manda, lihat nih Mama punya apa." Karin menyodorkan kotak berwarna biru kepada Amanda. Amanda yang baru saja mandi dan sedang menyisir rambut nya pada meja rias kamar nya. Gadis itu menoleh lalu menghampiri Karin.

"Apa, Ma?"

"Hm ... buka aja," ucap Karin, senyum itu terus terukir pada wajah nya.

Amanda mengangguk, perlahan gadis itu membuka kotak berwarna biru, warna kesukaannya.

"Dress? Buat apa?"

"Pake aja ya, besok malem. Papa sama Mama bakal ngajak kamu keluar."

Amanda masih bingung dengan ucapan Karin, memang mau keluar kemana? Apa benar-benar spesial, hingga dirinya harus memakai dress itu?

Karin pergi meninggalkan kamar Amanda. Tak lama, seorang laki-laki bertubuh tegap. Memasuki kamar Amanda.

"Ngapain lo?" ketus Amanda, kepada Keenan, kakak nya.

"Diem lo, gue lagi jadi maling."

****

[TBC]

Note : ini Raga versi baru, karena yang kemarin sedikit membingungkan bagi aku. Jadi jan kaget yaw

Note : kesamaan berupa visual, alur kata-kata dll, itu hanya unsur ketidak sengajaan saja. Karena cerita ini, murni hasil pemikiran saya!

Spam emot '💛' untuk next :

Papai😛

RAGA : PERFECT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang