[R:PH] 15-AWAL MASALAH

4K 301 82
                                    

JANGAN LUPA VOTE DULU, SEBELUM MEMBACA!

JANGAN LUPA KOMEN JUGA YYA!

[15-AWAL MASALAH]

SELAMAT MEMBACA

°°°°

Hari ini adalah hari sial bagi Raga dan sahabat-sahabat nya, mereka berlari memutari lapangan sebanyak 50 kali. Bayangkan saja, apalagi mereka belum sarapan, terlebih lapangan Intelegency high school itu benar-benar luas.

"Kuat nggak lo, Ga?!" teriak Zidan.

"Kuat gue, emang lo, letoy!"

"Stop! Kalian sudah memutari lapangan sebanyak lima puluh kali!" seru Pak Tegar selaku wali kelas XII IPS 3.

"Capek?" tanya Amanda menyodorkan sebotol air mineral kepada Raga, cowok itu menerimanya dan langsung meneguk hingga habis dan tak tersisa.

"Nggak capek sih, kalo sambil liatin bidadari," gurau Raga.

Amanda memutar bola matanya malas, tangannya terulur untuk mengelap kening Raga yang dipenuhi keringat. "Lain kali jangan bolos, udah dikasih tau berulang kali juga."

"Iya cantik, nggak lagi."

"Lo ngapain keluar kelas?"

"Punya gue jamkos, awalnya mau ke ruang kepsek karena di panggil sama Pak Tegar, suruh ngawasin kalian. Berhubung gue jamkos, terus dia baru balik pas kalian udah muterin lapangan sebanyak lima puluh puteran."

Raga hanya ber-oh-ria. "Bentar lagi bel istirahat, mau ke kantin sekalian?" tawar Raga.

"Nggak ada kantin-kantin! Cepet masuk kelas!"

°°°°

Raga bersama sahabat-sahabat nya, kini berada di kantin. "Tumben sepi nih kantin, padahal kan.. biasanya rame," gumam Zidan sembari memperhatikan sekeliling.

"Pada puasa kali."

"Ye kalo pada puasa, kita setan dong karena nggak puasa!" seru Dimas menimpali ucapan Gilang tersebut.

"Ya nggak gitu juga dodol."

Pandangan mereka beralih pada laki-laki bertubuh sedikit berisi yang sedang berjalan menuju kulkas untuk membeli minuman, aneh nya, dia berbalik badan dan kembali berlari. Tapi Zidan segera menghentikannya.

"Eh mau kemana lo."

Laki-laki itu berbalik badan dan terkejut ketika Zidan memberikan tatapan tajam untuk nya, siapa yang tidak takut dengan Zidan. Termasuk kaum laki-laki. "E-emm ma-mau itu—."

"Mau kemana?!"

"Ke la-lapangan e—emm ka—kalian liat aja sendiri," ucapnya terbata, sampai akhirnya...

Celana laki-laki tersebut basah, itu artinya dia mengompol. Pandangan mereka tentu langsung fokus pada celana laki-laki tersebut.

Tak terkecuali Zidan, ia membelalakkan matanya. "Lo ngompol?" tanyanya tak percaya sembari tertawa terbahak-bahak.

Berbeda dengan Raga yang langsung berlari untuk keluar kantin dan menuju lapangan, semua siswa-siswi berkerumun pada lapangan.

RAGA : PERFECT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang