[R:PH] 21-MASA LALU DION

3.7K 233 65
                                    

Allow!

Maaf lama ngga update

Follow: indrianizzz


So, happy reading!

****

Angin sore ini sedikit lebat, awan yang tadi nya cerah sekarang berubah menjadi gelap. Itu tandanya sebentar lagi akan turun hujan.

Gadis cantik berseragam sekolah itu tampak bingung hendak berteduh dimana pasal nya sebentar lagi akan turun hujan, satu butir air dari atas sana menerpa pipi nya. Dia semakin bingung harus berteduh dimana, yang ia lihat hanya jalanan yang mulai sepi. Di samping sana adalah markas Glaric, tempat dimana Raga dan teman-temannya, awalnya ia tak berani untuk kesana. Tapi melihat mendung yang semakin mendukung hujan untuk turun.

Dia terpaksa, langkah kecil gadis itu dengan tas yang ia angkat keatas kepala agar tak terkena air hujan dan segera berlari menuju halaman markas tersebut. Saat tiba disana, hujan pun semakin deras, ia bersyukur karena tidak kehujanan. Walau terkena sedikit air. Tangan mungil nya mengelap seragam nya yang sedikit basah karena air hujan.

Gadis itu memeluk tas-nya, hingga akhirnya ada tangan yang memegang pundaknya. "Ngapain lo disini?"

Ternyata dia Angel, jantung Aylisha berdegup kencang, ia takut. "A-aku cuma.. numpang neduh sebentar."

"Nama lo Aylisha ya? Yang sering di panggil-panggil sama Dion dengan sebutan, Ay? Iya kan?" selidik Angel dengan tatapan tak minat, pandangan nya tertuju pada name tag seragam Aylisha.

"Iya.." lirih Aylisha.

"Lo tau kenapa Dion sering manggil lo dengan sebutan itu? Jangan ge'er dulu, dia kaya gitu. Karena dia inget sama Kayla, Kayla itu adik nya Dion. Dia cuma nganggep lo seperti bayangan masa lalu, bukan lebih, jadi nggak usah belagu lo," cerca Angel.

Sial! Benar-benar gadis yang tak punya hati, tapi Aylisha tetap diam. Gadis itu kedinginan, walaupun sudah berteduh, tapi tetap saja. Dia tak seperti Angel yang mengenakan jaket hangat.

Mobil hitam yang berhenti didepan mereka, membuat keduanya menoleh. "Bye, pelampiasan," gadis itu memperlihatkan senyum miring nya. Lalu membuka payung yang sedari tadi ia pegang dan segera berlari menuju mobil tersebut.

Aylisha hanya bisa menghela napas, kalaupun dia dianggap sebagai bayang-bayang masa lalu Dion yang membuat cowok itu mengingatnya lagi. Tak apa, toh dia tidak pernah meminta Dion untuk memanggilnya dengan sebutan seperti itu.

Dengan tersenyum dan mencoba meredakan emosi, Lisha hanya bisa menatap angin yang membuat butir-butir air hujan itu kesana kemari.

Selang beberapa menit, hujan pun reda. Gadis itu segera berlari untuk menjauh dari sana. Tanpa ia sadari, seorang cowok dengan tubuh tegap itu menatapnya. "Ay, kakak kangen sama kamu," gumam nya.

Pedih memang jika harus dipaksa ikhlas ketika kehilangan seseorang. "Sabar, Yon! Gue yakin, Lisha bakal ngerti," suara itu dengan diiringi menepuk pundak Dion.

Zidan, laki-laki itu tersenyum pada sahabat nya. "Gue kan udah bilang, lo samperin dia aja tadi, kenapa nggak mau?"

"Gue nggak mau dia takut dan malah pergi dari sini, dengan dia pergi. Dia bakal kehujanan."

RAGA : PERFECT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang