[R:PH] 03 - DUDA ANAK SATU

8.8K 533 216
                                    

Jangan lupa vote, gratiss💘💘

Selamat membaca

[03-Duda anak satu]

****

Tiga hari telah berlalu. Kini adalah hari dimana pernikahan Amanda dan Raga akan berlangsung. Satu hari yang akan Raga lakukan satu kali seumur hidup. "Udah siap, Ga?" tanya Dika sembari membenarkan jas milik nya.

"Belum Yah, Raga masih pake kaos dalem ini," ucap Raga asal. Padahal sudah jelas ia berpakaian rapi didepan Ayah nya.

Dika terkekeh. "Kamu ini, bercanda terus."

"Iya dong."

"Udah, ayo masuk mobil. Bunda kamu udah nunggu tuh." Dika menepuk punggung anak semata wayang nya itu.

****

"Rame banget ya, kaya orang mau nikahan," celetuk Raga saat menuruni mobil bersama Ayah dan Bunda nya.

"Ya kan kamu yang mau nikah, Raga," geram Dika.

"

Lupa, Yah," ucap Raga sembari menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

Dika hanya menggeleng. Anak nya itu benar-benar tidak jelas. "Udah ah, kalian ini ngomongan terus, ayo," ucap Meta.

Ketiga nya berjalan dengan anggota besar keluarga Arsenio.

"Bentar," ucap Raga tiba-tiba. Mereka berhenti. "Mau ngapain kamu?" tanya Dika.

Padahal mereka sudah berada di depan pintu gedung. "Makasih," ujar Raga kepada salah satu maid suruhan nya. "Ngapain kamu bawa kucing?" bingung Dika.

"Ga ... mainan kucing nya bisa nanti," ujar Meta dengan lembut.

"Bun, gapapa ya bawa kucing," mohon Raga.

Meta menggeleng tak setuju. Tapi Raga tak berhenti begitu saja, ia memasang puppy eyes nya, Meta menghela napas, ia tidak bisa melihat Raga seperti itu.

"Oke," final Meta.

Raga tersenyum senang mendengar hal itu.

****

"Cantik banget lo," bisik Raga di telinga Amanda.

"Lo ngapain bawa-bawa kucing sih?" tanya Amanda memelan kan suaranya.

"Ini itu anak gue, emang salah kalo anak gue menghadiri pernikahan bapak nya?"

Amanda memutar bola matanya malas. "Stres tau nggak lo."

"Anggep aja lo nikah sama duda anak satu."

Raga meletakkan kucing ragdoll miliknya kedalam keranjang kucing yang berada di kursi dekatnya. "Saudara Raga, apakah anda sudah siap?" tanya pak penghulu.

"Bapak nyuruh saya jujur atau bohong?"

"Saya ulangi sekali lagi, saudara Raga apakah anda sudah siap?"

"Kalo bapak nyuruh jujur, asli nya nggak siap. Pak. Bapak pasti udah pernah nikah 'kan, nah gimana rasa pertamanya? Deg-degan? Sama Pak, bahkan jantung saya udah pindah ke lambung."

RAGA : PERFECT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang