RAGA : PERFECT HUSBAND

[R:PH] 08 - MARAH

YANG BELUM FOLLOW, FOLLOW DULU, BIAR MAKIN BERKAH

JANGAN LUPA VOTE, GRATIS

[08-Marah]

SELAMAT MEMBACA

****

"LO BISA NGGAK? SEHARI AJA, JANGAN GANGGU GUE!" pekik Amanda.

"Ya emang kenapa? Ganggu istri sendiri emang nggak boleh?"

"Ya tapi lo nggak lihat? Masakannya jadi gosong, gara-gara lo!"

"Gue? Gue nggak ngapa-ngapain ya," ucap Raga.

Gadis itu bersedekap dada, ia duduk di sofa ruang tamu. "Ya lo tadi kenapa bilang kalo ada tikus?!"

Raga tertawa terbahak-bahak. "Lagian lo penakut sih," ujar Raga sembari terkekeh.

"Siapa yang penakut? Gue nggak penakut, cuma kaget aja."

"Kaget ya?" goda Raga.

"Hm."

"Seru kali ya, kalo ngerjain lo kaya tadi." Raga menaik-turunkan alisnya, kembali mengingat-ingat apa yang terjadi tadi.

"Masak apa, Nda?" tanya Raga, cowok itu berdiri disamping Amanda.

Amanda yang sibuk dengan masakannya pun, hanya melirik Raga sekilas. "Masak sayur sawi, gue pengen banget sawi."

"Lo pengen, tapi gue kaga," batin Raga.

Tiba-tiba satu ide terlintas di benak Raga. "Gue mandi dulu ya."

"Hm."

Setelah Raga masuk ke dalam kamar mandi, selang beberapa menit. Amanda sedikit terganggu oleh suara berisik dari tempat sampah yang berada di dekat kamar mandi itu.

"MANDA, TIKUS!"

Amanda terkejut, ia berlari menghampiri Raga yang berdiri didepan kulkas. Cowok itu hanya menggunakan celana hitam pendek dan handuk yang ia kalung 'kan pada leher nya.

"Mana-mana tikus," bingung Amanda.

Raga yang berada dibelakang Amanda, menjadikan istri nya itu sebagai tameng. "Itu tu, disitu," ucap Raga menunjuk-nunjuk tempat sampah.

"Lo harus ambil, cepetan."

Raga menggeleng sembari menyembunyikan wajahnya pada pundak Amanda. "Cepet, lo cowok, masa nggak berani."

"Nggak, gue nggak berani." Raga menggeleng cepat.

Sementara Amanda menghembuskan napas nya kasar. Ia melangkah menuju tempat sampah itu. "Nggak ada," ujar Amanda.

Raga menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. "Tadi ada kok," ucapnya mencoba meyakinkan.

"Nggak ada."