💎11💎

628 77 8
                                    

🕊️🕊️🕊️

"Besok jalan-jalan kuy!" Ajak Yedam sambil menaikturunkan alisnya.

"Minggu? Besok udah Minggu ya? Ceper bat, tapikan gue kerja"
Araya merunduk lesu, sekali kali kek jalan-jalan, gitu pikirnya.

"Libur aja Ra" saran Asahi singkat.

"Emang boleh?"

Melihat mata Araya yang penuh harap dan berbinar-binar, Asahi tak tega, kemudian ia mengangguk mengiyakan.

Araya bersorak senang, Yedam menatap datar, Asahi menatap dengan pandangan alay,kurang ajar memang. Oke hanya Haruto lah yang mengerti akan kebahagiaan Araya,ia ikut tersenyum.

"Kira-kira kemana yang seru? Em, pantai Deket sini aja keknya" tanya sendiri jawab sendiri, ya begitulah Yedam itu, radak miring.

"Boleh tuh" angguk Araya antusias.

"Lo mau?" Tanya Asahi pada Haruto yang sejak tadi cengengesan tak jelas.

Dengan semangat Haruto mengangguk. Rasanya tidak sabar, karena sudah lama ia tak pergi jalan-jalan. Refreshing lah sekali-kali, menyegarkan pikiran gitu. Ya dulu mungkin hanya dirinya dan Asahi, Sekarang bertambah Yedam dan Araya. Liburan pun tambah menyenangkan jika beramai-ramai bukan? Hanya empat orang tak apa.

"Tapikan? Pantai paling deket sini itu perjalanan paling enggak 2 jam"
Ujar Araya sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari. "Terus mau naik apa?"

"Sopir gue aja" saran Asahi setelah menyeruput es cappucino.

Ngomong ngomong mereka sekarang berada di kantin sekolah, jarang jarang mereka nongkrong disini.

Setelah berunding untuk acara weekend besok mereka masuk kedalam kelas untuk melanjutkan pelajaran, karena bel sekolah sudah berdering.

...

Ma, aku besok mau ke pantai bareng temen,boleh?

Setelah membaca note yang ditulis anak bungsunya, ia mengelus puncak kepala Haruto dengan lembut. Senyumannya tak pernah pudar diantara keduanya.

"Boleh, yang penting hati-hati. Nanti mama siapin apa aja yang mau kamu bawa"

Sejak mengatakan ingin berubah, Soora memilih meluangkan banyak waktu untuk Haruto. Butik besarnya dikendalikan oleh orang kepercayaan saat ia sedang berada dirumah.

Soal publik, ia dan Siwon telah memikirkannya matang-matang. Sekitar tiga hari lagi keberadaan Haruto akan diperlihatkan dunia. Soora dan Siwon tidak peduli jika mereka akan mendapatkan caci dan makian dari para orang-orang diluaran sana. Ini kesalahan mereka, bahkan cacian beserta makian yang mereka terima tidak bisa menebus semua kesalahan yang mereka perbuat.

Ma, boleh tanya sesuatu?

"Boleh, mau tanya apa?"

Sebenarnya Haruto bingung mau tanya dari mana tapi ia penasaran sungguh.

Apa

"Tanya apa Haruto? Kenapa berhenti menulis? Tanya saja jangan ragu!"

Haruto melanjutkan tulisannya yang sempat terhenti karena bingung.

MUTE (Haruto Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang