🕊️🕊️🕊️
Tak ada yang salah dengan takdir, tapi kita lah yang selalu menyalahkan. Tuhan memberikan takdir terbaik, hanya saja manusia selalu menyalahkannya. Padahal hanya kita sendirilah yang menjalani takdir.
Mungkin sudah menjadi takdir Haruto jika ia sekarang berada di fase tergantung. Antara pergi atau menetap, antara mati atau hidup.
Koma,
Haruto koma sejak kecelakaan yang terjadi seminggu yang lalu. Tubuhnya terdapat beberapa selang penunjang kehidupan.
Niatnya baik ingin menyelamatkan nyawa seorang anak kecil. Tapi nyawanya sendirilah yang mencari taruhan. Memberi kebaikan walaupun mengorbankan nyawa.
Harusnya sekarang keluarga Choi sekarang dapat berkumpul. Hyunsuk telah sembuh, sekarang bergantian Haruto yang berbaring tidur.
Siwon, Soora dan Hyunsuk sejak tadi menatap Haruto yang tertidur nyenyak dalam keterdiaman.
Hyunsuk baru datang dari luar negeri, tubuhnya terlihat segar dan bugar, walaupun sedikit lebih kurus. Tangannya meremas sebuah notebook kecil milik Haruto. Matanya memanas membaca satu persatu deretan tulisan yang ditulis sang adik.
Satu permintaan saja boleh?
Berkumpul dengan satu keluarga sebelum benar-benar pergi. Agar aku dapat merasakan satu-satunya kebahagiaan yang belum pernah aku rasakan.
Aku menyayangi papa,mama dan kakak, dan selamanya akan begitu. Tapi entah mengapa rasanya aku akan pergi sejauh mungkin dan sulit untuk bertemu mereka lagi.
Jika aku memang benar-benar akan pergi. Hanya itu satu permintaan ku padamu Tuhan.
"Aku kira setelah aku sembuh, kita bakal kumpul layaknya keluarga harmonis. Tapi kenapa Haruto malah tidur sekarang? Uto, ayo bangun, kita main bareng!" Hyunsuk tertawa miris, seolah menolak kenyataan yang terjadi sekarang ini.
"Seharusnya dulu aku gak dengerin ancaman mama sama papa. Harusnya aku temenin kamu Uto. Aku egois banget ya waktu itu?"
Soora sedikit tertampar mendengar deratan kata Hyunsuk, begitu pun Siwon. Memang benar jika kedua orang tua itu mengancam anak sulungnya untuk tidak peduli dengan sang adik. Dengan embel-embel tidak akan memberikan uang untuk pergi ke negara Paman Sam, Amerika Serikat. Karena pada dasarnya Hyunsuk menjadikan negara itu sebagai negara impian. Tidak hanya itu, kedua orang tua itu juga mengancam akan mengasingkan Haruto. Hyunsuk tidak akan membiarkan itu, ia memilih pura-pura tidak peduli. Dari pada ia tidak dapat melihat sang adik yang berada di sekitarnya.
Kesalahan besar yang dilakukan Soora dan Siwon. Memang orang tua yang mementingkan kepentingan pribadi sampai membuat kedua anaknya tersakiti. Kedua anak yang saling menyayangi satu sama lain tapi malah berusaha dipisahkan.
"Kalian jahat, orang tua macam apa kalian ini?" Tanya Hyunsuk dengan terkekeh sinis.
"Orang tua yang seharusnya menjadi panutan untuk anak-anaknya, malah bersikap tak manusiawi"
"Kenapa kalian diam? Mentang-mentang Haruto sudah memaafkan kalian, kalian merasa semuanya bakal berjalan lurus? Kelakuan kalian mendapatkan ganjaran nantinya. Maaf kalau Hyunsuk gak hormat sama kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
MUTE (Haruto Treasure)
أدب الهواةHaruto "Keberadaannya selalu bagai angin lalu yang tak pernah di anggap" "Hanya karena satu kekurangannya, kebaikannya selalu di abaikan" ______ Pria tampan dan baik hati. Sudah waktunya kembali. ______ Tetap tinggalkan jejak. Beberapa bagian dipri...