PUTIH BIRU || 06

68 34 15
                                    


♡HAPPY READING♡

JANGAN LUPA VOTE NYA OKE!


Nathan duduk di kursi seraya menyeruput kopi hangatnya. Menatap langit malam yang hanya ada sang bulan tanpa bintang yang menemaninya. Ia kini sedang berada di balkon kamarnya.

Masih memikirkan cerita Melati tentang Putih dan Biru. Apakah itu alasan Putih selalu menghindar jika didekatinya? Apa karena Putih masih menyayangi Biru? Atau mungkin karena keduanya.

Nathan mengusap wajahnya gusar, pusing sendiri memikirkan semua itu. Yang jelas sekarang dirinya harus lebih giat dan keras mendekati Putih dan membuat Putih jatuh cinta padanya.

"Putih gua hampir gila tau gak mikirin lo. Jangan-jangan lo kasih pelet gue ya. Gila lo Nath, yakali dia melet lo Putih aja gak suka sama lo. Eh gila beneran lo Nath ngomong sendiri"

Nathan geleng-geleng sendiri mengingat kebodohannya. Kalo begini lama-lama ia bisa gila beneran.

"telpon Putih aja lah ya"

Ide cemerlang muncul di otaknya, segera ia mengambil ponselnya yang berada di kamar.

Setelah mendapatkan kontak orang yang dicarinya, ia pun memencet tombol panggilan. Butuh beberapa detik untuk panggilan itu terangkat.

"Halo"

Bunyi suara dari seberang terdengar di telinga Nathan.

"Hai Put, belum tidur?" tanya Nathan basa-basi.

"Belum, ada apa Nath?"

Sekarang Nathan yang bingung harus menjawab apa.

"Gak papa sih, lagi kangen aja"

"apa? Gue gak salah denger"

"nggak kok gue emang lagi kangen"

"...."

"Put, lo masih hidup kan?"

"iyalah, lo pikir lo lagi teleponan sama siapa?"

"bidadari" jawab Nathan ngelantur.

Sedangkan Putih yang tengah duduk diatas ranjangnya pun mengerutkan dahinya menghadapi ke-random-an kakak kelasnya yang beberapa bulan ini dekat dengannya.

"Put, lo pernah pacaran nggak?" Tanya Nathan tiba-tiba.

"enggak, emangnya kenapa?"

Entah mengapa ada perasaan senang di hati Nathan, ketika mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Putih.

"pengen tahu doang"

"segitu keponya lo sama hidup gue"

"udahan dulu ya Put, udah malem nih" Nathan yang terkena omel Putih lantas mematikan sambungan teleponnya.

"yaa"

Tuutttt

Setelah panggilan terputus, Nathan memilih untuk masuk ke kamarnya dan merebahkan dirinya di kasur.

Di sisi lain, Putih kini tengah duduk di atas kasur sambil memainkan boneka yang berada di pelukannya.

Boneka pemberian Biru, tepat sehari sebelum lelaki itu meninggalkannya. Biru bilang jikalau Putih sedang merindukannya cukup memeluk boneka itu dan menganggap jika boneka itu adalah dirinya.

Boneka beruang berwarna merah muda yang ditengahnya terdapat bentuk love bertuliskan I Love U  itu kini tampak sedikit usang, namun masih terawat dan bersih.

PUTIH BIRU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang