PUTIH BIRU || 03

96 47 69
                                    

Happy Reading♡

Jangan lupa Vote  sebelum baca😗

Baru saja Putih melangkahkan kakinya memasuki kawasan sekolahnya, langkahnya terhentikan karena panggilan dari seseorang yang tak asing menurutnya.

"Hai Putih" sapa Nathan yang tiba-tiba berjalan di samping Putih.

"Hai" balas Putih seadanya. Bukannya sombong, tapi menurut Putih ia dan Nathan masih hanya sebatas kenal. Ga tau kalo nanti hehe

"Nomor gue udah disimpen kan?" tanya Nathan. Percuma kan dia beli setengah juta nomor Putih kalo nomornya sendiri tidak disimpan oleh Putih.

"udah kok" jawab Putih.

"Lo emang cuek gitu ya anaknya?" Nathan bertanya, karena sejak kemarin bertemu dengan Putih, Putih tetap cuek kepadanya.

"Nggak kok, cuma sama orang yang baru kenal aja" jelas Putih. Dirinya juga tak pernah merasa cuek, karena memang inilah sifatnya.

"oh, jadi kalo mau akrab sama lo caranya gimana" tanya Nathan.

"apa?" apakah Putih tak salah dengar, seorang most wanted di sekolahnya ingin akrab dengannya??

"eh enggak, gak papa" ucap Nathan gelagapan sendiri.

Tanpa mereka berdua sadari, kedatangan mereka dengan berjalan beriringan di koridor itupun menjadi pusat perhatian. Untungnya ini masih pagi jadi suasananya belum agak ramai.

Ada juga yang diam-diam membicarakan keduanya, tapi Putih maupun Nathan  sama sekali tak menyadarinya.

Eh, siapa tuh yang sama Nathan?

Berani banget anak baru deketin Nathan

Apa jangan-jangan mereka berdua pacaran?

Yakali Nathan mau sama tuh anak

Kegatelan banget sih tuh anak baru

Itulah beberapa diantaranya, Putih mulai menyadari jika dirinya menjadi pusat perhatian. Tepatnya karena ia sedang bersama Nathan, pangerannya Starlight.

Nathan yang juga sadar itupun tak mau ambil pusing, lagi pula dirinya sudah biasa berada di situasi seperti ini. Tapi tidak dengan gadis di sampingnya.

"udah, gak usah di dengerin" ucap Nathan menenangkan, karena dari tadi wajah Putih agak ketakutan.

"emm iya" jawab Putih, lalu ia mempercepat langkahnya. Untungnya kelas sudah dekat dari posisinya sekarang.

Putih masuk ke dalam kelasnya yang masih sepi, hanya ada lima murit lainnya di dalam. Nathan juga sudah ke kelasnya yang berada di lantai dua.

Raya, Tania dan Zia belum berangkat jadi Putih memutuskan untuk memainkan ponselnya sembari menunggu mereka.

*****

"Duluan Put" pamit Tania dan Zia meninggalkan Raya dan Putih.

"Pak Jaka masih lama?" tanya Raya pada sahabatnya yaitu Putih.

"Nggak tau nih, nggak bisa di telepon lagi" keluh Putih yang sejak tadi berusaha menghubungi supirnya.

"bareng gua aja udah" ajak Raya

"nggak usah, lo duluan aja udah nungguin tuh abang lo" tolak Putih karena rumahnya dan rumah Raya tidak searah.

PUTIH BIRU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang