10- mengulang pertemuan

148 20 107
                                    

HAII BOR, SEPERTI BIASA SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAII BOR, SEPERTI BIASA SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 💫

-seberat apapun masalah yang kalian hadapi, ingat jangan pernah rapuh-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-seberat apapun masalah yang kalian hadapi, ingat jangan pernah rapuh-

Selamat membaca 💖

10. MENGULANG PERTEMUAN.

Plak!

Tamparan telak mengenai pipi Mikha gadis itu memegangi pipinya yang terasa panas dan tampak merah oleh tapak tangan, ia menundukkan kepalanya tidak ingin melihat Alex yang tengah dikuasi emosi.

"Kenapa kamu bodoh sekali, Mikha?!" Pekik Alex dengan nada tinggi, kepala rumah tangga itu melempar sebuah kertas hasil ulangan harian milik Mikha ke wajahnya.

"Papi udah bilang ke kamu untuk belajar, tapi kenapa nilai kamu masih saja jelek Mikha?!" Alex kembali teriak dengan suara tegasnya dan Mikha tetap tidak membalas ucapan Alex.

"Sabar Mas, sabarr." Itu suara Alana, sedari tadi Alana mengusap lengan Alex penuh perasaan agar suaminya bisa mengontrol emosi.

"Kamu tau Mikha? Sepupu kamu pintar-pintar semua, liat Anjani dia selalu di banggakan sama grandma, kamu pernah di banggakan oleh grandma?! Nggak pernah!"

Dada Mikha terasa sesak, hal yang paling Mikha tidak suka adalah di bandingkan. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Anjani -sepupu Mikha yang satu itu memang terkenal sangat pintar di keluarganya, berbeda dengan Mikha yang pintar karena paksaan.

Sudah Mikha bilang jika Mikha lebih tertarik dengan dunia seni, segala hal yang berhubungan dengan seni Mikha menyukainya apalagi melukis.

Dengan melukis Mikha bisa menyalurkan apa yang Mikha rasakan, Mikha tidak mempunyai teman untuk menjadi tempat curhatnya maka dari itu Mikha lebih menceritakannya lewat lukisan, melukis juga dapat membantu Mikha merasakan ketenangan.

"Kamu begini pasti kerena waktu kamu di habiskan dengan melukis?" Tanya Alana, matanya menyorot tajam menatap Mikha. "Jawab Mikha!"

"E-enggak Mami."

ARTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang