11- perkara bola

121 17 96
                                    

Hai guys, seperti biasa sebelum baca alangkah baiknya vote dulu dan ramaikan setiap paragraf, okey?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai guys, seperti biasa sebelum baca alangkah baiknya vote dulu dan ramaikan setiap paragraf, okey?

Typo? Silahkan komen, aku belum sempet revisi

Cekidott, selamat membaca pretty 💖

-Selamat datang di dunia Artha yang sebenarnya-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Selamat datang di dunia Artha yang sebenarnya-

11. PERKARA BOLA.

Pagi hari ini tidak seperti biasanya, matahari tidak memancarkan sinarnya, awan hitam menyelimuti langit bisa di perkirakan sebentar lagi akan turun hujan.

Keyra baru saja memarkirkan motor vespa kesayangan di parkiran Wiramandala, hoodie berwarna kubis tampak kebesaran di badannya justru malah memberi kesan manis, tidak lupa juga rambut yang selalu di kuncir kuda dan tangannya memegang sekotak susu rasa pisang titipan Bundanya.

"KEYRAAA TUNGGUIN GUE!!"

Keyra membalikkan badannya, terlihat Maudy berlari kecil menghampirinya.

"Aduh kayanya bentar lagi hujan deh, mana gue lupa bawa payung!" Gerutu Maudy kala sudah berada di samping Keyra.

"Payung itu satu hal yang wajib lo bawa setiap hari, kita nggak tau kapan bakal turun hujan," ucap Keyra. "Tapi gue bawa mantel sih bukan payung," lanjut Keyra di akhiri kekehan.

"Males banget, bikin berat tas." Jawabannya Maudy jujur.

Keyra memutar bola matanya. "Seterah lo dah!"

Mereka berdua berjalan dengan pelan meninggalkan tempat parkiran. Keyra menusuk susu kotaknya dengan sedotan lalu meminum dengan khidmat.

"Oh iya Key, pas awal lo masuk Wiramandala ada satu hal yang belum gue kasih tau ke lo!" Ucap Maudy membuat Keyra yang tengah menyedot susu kotaknya terhenti.

"Hal apa?" Tanya Keyra, lalu gadis itu mulai kembali menyedot susu kotaknya.

"Hari ini perusuh Wiramandala sesungguhnya bakal datang!"

ARTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang