04 - The Gamblers

3.6K 407 205
                                    

Abigail duduk di tepi ranjang kamar hotel. Baru saja terbangun dan sedang mengumpulkan nyawa setelah semalam habis melakukan banyak hal tak patut dengan pacarnya.

"Jangan... stop... berhenti..."

Perempuan muda itu menoleh, lalu memanggil santai sambil menggaruk-garuk lehernya. "Mike, Mike..." Maklum, sudah biasa mendengar pacarnya mengigau.

"Jangan..." Suara Michael makin sedih dan lirih.

Abigail pun mendekat. "Michael, bangun... mimpi doang, hei!" Ia mengguncang-guncang lengan dan menepuk-nepuk pipi si lelaki.

Beberapa detik, Michael pun terbangun dengan kaget. Ia tatap Abigail dengan mata memerah, dengan bingung dan terengah-engah. "Abby..." gumamnya pelan, masih tampak kebingungan.

"Iya. Kamu mimpi apaan lagi?" Perempuan itu bertanya peduli. "It's okay. Udah, jangan takut." Ia mengelus sebentar lengan sang pacar.

Michael menatap sekelilingnya sebentar, sebelum mengembuskan napas lega. Menyeka mata, kemudian meletakkan kedua telapak tangan di kepala. Ia menggeleng dan menjawab, "Gak, By. Gak apa-apa."

"Beneran?" Abigail memastikan.

Michael mengangguk, lantas kembali berbaring dengan tampang lelah. Abigail yang hanya mengenakan tank-top dan underwear pun bergerak, meraih ponselnya dari atas nakas untuk mengecek jam.

"Udah jam 9, Mike. Gimana? Kita ke kampus atau gak usah, nih?" tanyanya.

Michael melirik Abigail yang dahinya tengah berkerut bingung. Perasaan Michael sudah netral kembali pasca mimpi buruk.

"Gak usahlah, By." Michael menjawab lemas, meraih bantal guling dan memeluknya lagi.

Abigail menghela napas bimbang, memperhatikan pacarnya yang bertingkah kelewat santai. Jujur, ia juga malas, sih.

"Udah, sini. Tidur lagi sama aku," kata Michael dengan mata terpejamnya.

Si gadis akhirnya menurut. Ia beringsut mendekati Michael, lalu masuk ke dalam selimut, kembali memeluk tubuh lelaki yang hanya mengenakan underwear tersebut. Michael mengeratkan pelukan pada tubuh ramping Abigail dengan mata tertutup.

"Mike."

"Hm."

"Tapi aku laper. Kita makan dulu, dong."

Kelopak mata Michael terbuka sedikit, ia merasakan hal yang sama sebenarnya. Namun, matanya sungguh masih mengantuk dan lelah. Jarang-jarang dirinya bisa tertidur lama dengan nyaman.

Masih sibuk dipikirkan mau kembali tidur atau mengisi perut, ponsel Michael berdering dan bergetar panjang di sebelah ponsel kekasihnya.

"Siapa, By? Coba liatin." Michael menunjuk letak ponselnya.

Perempuan itu pun meraih ponsel Michael, lantas tertawa membaca nama kontak yang tertera di sana, "Jayanjing, hahaha."

Michael tersenyum kecil di ujung bibir, menerima ponsel yang Abigail berikan, lantas meletakkan benda itu ke telinga. "Mau apa lo?" mulainya, masih terdengar serak mengantuk.

"Dimana lo, kroco? Kenapa lo gak masuk?" Sementara suara Jayson sangat berapi-api.

"Suka-suka gue lah. Mau gue masuk, mau gue bakar kampus. Apa urusannya sama lo?"

"Lo harus dateng malem ini. Gue mau ngelawan lo, dan lo harus mau!"

"Gue bosen ngelawan lo."

"Tai. Lo harus mau! Kalo lo gak dateng, berarti lo takut sama gue."

UNSTABLE (New Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang