ANNYEONG YEOROBUN
VOTE KOMEN JUSEYO
SEMOGA SUKA
Sudah hampir satu jam Ni-ki menunggu resah, menunggu seseorang yang dia telpon tadi. Ni-ki memandangi Sunoo yang tertidur lelap disana, ekor nya telah tumbuh sempurna. Dia beranjak dari kursi dan mendekat melihat sekali lagi, apa semua ini benar? Maksudnya duyung? Laki laki lagi? Ini sudah abad 20 bagaimana makhluk mitos seperti dia masih ada?.
Terdorong oleh penasaran Ni-ki kini sudah berada di pinggiran kasur yang Sunoo tiduri, bukan apa apa hanya saja. Sunoo menjadi lebih cantik sepuluh ribu dibanding sebelumnya, rambutnya menjuntai halus dan berkilau, kemudian aroma tubuh Sunoo semakin harum dan memabukkan. Dipandangi satu persatu pahatan wajah Kim Sunoo. Namun dia terhenti ketika Aroma yang tidak asing bagi dirinya memasuki indra penciumannya. Menusuk dan memabukkan membuatnya seperti habis meminum beralkohol.
Tak mau lebih jauh lagi, Ni-ki bergegas meninggalkan kamar. Dia juga meninggalkan uang, pikirnya untuk membawa pulang Sunoo nanti. Ni-ki mengganggam kenop pintu. Sebelum benar benar Ni-ki buka, ternyata lawan dibalik pintu sudah membuka pintu tersebut dari luar. Sejenak Ni-ki melihat siapa lawan di hadapannya tadi, tapi mereka memakai kudung penutup.
"Dia diatas kasur, gue udah tinggalin uang buat lo bawa pulang itu anak. Dan juga lo harusnya beruntung karena gue yang nemuin. Tenang aja gue bisa jaga mulut gue. Oke gue cabut dulu." Jelas Ni-ki sekali ucap.
Ni-ki pun pergi meninggalkan kamar itu. Meninggalkan Sunoo dengan kedua orang tadi.
....................
Satu orang tadi meminumkan ramuan kepada Sunoo, ramuan tadi berwarna biru terang.
Ramuan tersebut membuat ekor Sunoo perlahan menghilang kembali menjadi kaki manusia. Kemudian orang satunya mengeluarkan celana traning dari dalam tas jinjing hitam yang dia bawa. Si orang yang memberi minu, memakaikan celana tersebut. Sementara si pembawa tas tadi menengok situasi diluar melalui jendela kamar. Merasa sudah pas dipakai, si pemberi minum tadi berusaha membopong Sunoo yang tertidur.
"Biar aku saja, kamu pasti kelelahan. Biar aku saja ya," kata satunya
Mendengar si pembawa tas tadi berkata seperti itu, dia pun menurut dan beralih tugas membawa tas jinjing tadi. Dia juga membersihkan kamar dari jejak lendir ekor milik Sunoo agar tak meninggalka jejak dan mencurigakan nantinya.
Keduanya pun pergi mengendarai mobil menembus keheningan malam pulau Jeju.
Sementara itu Jake kebingungan setelah ditelpon oleh orang yg mengaku tuan N. Dia pun mencoba menghubungi Appa dan Eomma Sunoo. Kedua orang tua Sunoo pun juga sangat kaget dan khawatir mendengar kabar berita tadi. Sang Eomma mencoba menghubungi nomor yang menelpon Jake. Sadar kalau itu nomor kamar bukan nomor ponsel,membuat orang tua Sunoo tampak lebih khawatir lagi.
Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo meminta tolong kepada Jake untuk menghubungi Ayah dan Ibunya. Rupanya Jake sudah mengabari sang ayah dan ibu juga tadi, mereka bilang kalau sampai Sunoo tidak diberikan obat penyembuh cepat atau lambat ekornya akan menjadi permanen. Hal ini menambah khawatir Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo, bahkan sang Eomma telah memesan penerbangan ke Jeju seketika itu.
Sialnya. Penerbangan ke Jeju tidak bisa dilakukan karena cuaca buruk yang menimpa. Tak kehabisan ide Mingyu menelpon resepsionis hotel, " Selamat malam, penginapan XX, Stella Jang. Apa ada yang bisa saya bantu?"
"Apa kamar XX sudah menitipakan kunci kamar?"
"Maaf, Tuan tapi tadi tuan yang menitipkan kunci dia bilang tidak jadi dan juga dia bilang kami disuruh untuk menayakan check out kepada dua orang yang nanti keluar dari kamar tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
To Catch Up || SUNKI || NI-KI X SUNOO
FantasíaJatuh pertama kali itu menyakitkan, Dia yang terpaksa untuk menjalani adapula dia yang semena mena. Pada dasarnya mereka sama hanya ingin dicinta. Kekosongan masing-masing membawa perasaan yang tidak seharusnya. Satu menolak satu menutupi. Kenyat...