22

8K 664 227
                                    

Shuhua terbangun kala sinar matahari menyingsing masuk memenuhi ruangannya yang dari semalam terbuka.

Shuhua terbangun kala sinar matahari menyingsing masuk memenuhi ruangannya yang dari semalam terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tenang saja, tidak akan ada orang terbang yang melihat kegiatan mereka semalam.

Shuhua melihat pemandangan disampingnya, ada seseorang yang kini sudah resmi menjadi suaminya. Wajahnya tampak damai dalam tidurnya.

Perlahan Shuhua membuka selimut agar tidak membangunkan Renjun yang masih terlelap. Tapi segera dia tutup kembali begitu menyadari tubuhnya polos tanpa sehelai benang menutupi.

Shuhua melihat keadaan sekitar yang ternyata aman dari pandangan luar, akhirnya beranjak tanpa busana.

"Akhh!" rintih Shuhua saat turun dari kasur lalu kembali duduk.

Shuhua merasakan nyeri dan perih di bagian intimnya. Dia menyibakkan selimutnya tadi dan melihat noda kemerahan di sprei putih.

Shuhua mengusap wajahnya kasar dan menghela nafas berat, "Kan malu kalo ninggalin bekas gini! Kenapa juga hotel selalu pake sprei putih? Dikira yang nginep udah ngga perawan semua apa? Apa gue bawa pulang aja ya spreinya?"

"Buat apa?"

Deg. Betapa kagetnya Shuhua tiba-tiba ada yang menyahutinya. Belum Shuhua menoleh ke belakang, dia sudah merasakan ada lengan yang melingkar di perutnya.

"Buat apa hey bawa sprei pulang?" tanya Renjun dengan suaranya masih serak.

"Ini ada merah-merahnya, apa aku cuci aja sekarang?"

"Sha...ini hotel bukan rumah pribadi kita."

"Tapi kan malu kalo ketahuan itu merah-merah kena apa. Kamu sih..."

Renjun akhirnya duduk dan memberikan backhug kepada Shuhua. Skin on skin. Tubuh keduanya masih sama-sama full naked. Renjun menaruh dagunya dipundak Shuhua.

"Petugas laundry juga ngga akan tau siapa yang habis pake sprei ini. Aku jamin dalam sehari ngga cuma satu sprei yang ada merahnya gini."

Shuhua diam tidak menjawab. Bisa jadi ucapan Renjun, lagian ini hotel besar dan selalu ramai penghuni, batin Shuhua.

"Aku mau mandi dulu." kata Shuhua sambil melepaskan pelukan Renjun lalu dia berdiri pelan-pelan.

"Aww.." rintih Shuhua sangat pelan. Tidak mungkin Renjun mendengarnya.

Dengan menahannya sekuat tenaga, Shuhua berjalan cukup cepat menuju kamar mandi. Sampai di dalam kamar mandi, Shuhua langsung duduk di kloset, tangan kanannya menyentuh kaca pembatas kloset, tangan kirinya menahan di pahanya.

Akibat jalan cepat yang dia paksa tadi, membuat kwewanitaannya semakin ngilu.

Shuhua menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan pelan-pelan. "Oke Sha tenang, sakitnya cuma bentar." ucapnya mensugesti diri sendiri.

After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang