Siang ini Vion sudah berada di rumah sakit tempat Chika bekerja. Sepanjang jalan menuju ruang kerja Chika, pria itu tak sedikitpun meluntukan senyumnya. Ia membalas setiap orang yang memberikan sapaan kepadanya. Vion melihat seorang gadis cantik yang selalu menemaninya bermain sedari kecil, ia menyempatkan untuk menghampiri gadis tersebut.
Vion menepuk pundak gadis yang tadi ia lihat, "Hai sayang"
Gadis itu berbalik menghadap Vion dan memutar bola matanya malas, "Kamu"
"Ehem, hehe sibuk banget kayaknya bu dokter" Vion tersenyum
"Sangat manis sekali senyum-mu. Tapi maaf aku tidak tertarik" Ujar gadis itu sambil memiringkan kepalanya disertai senyum tipis
"Yah, sia-sia dong aku senyum manis ke kamu"
"Sangat tidak ada gunanya senyum itu" Vion mengerucutkan bibirnya yang membuat sang gadis tertawa melihatnya
"Jadi mau berobat apa mau ketemu seseorang?" Lanjutnya
Vion tersenyum sambil mengaruk tengkuk lehernya, "Dua duanya, aku mau ketemu seseorang sekalian berobat" Gadis dihadapannya terlihat bingung dengan ucapan pria ini
"Kak Vion sakit apa? Bahkan kakak terlihat baik baik aja loh?"
"Ini" Tunjuk Vion pada dadanya, "Haha, nggak kok. Alhamdulillah aku baik baik aja. Ya aku mau ketemu salah satu dokter yang bekerja disini"
"Ya iya lah kak, kalau kakak nyamperin dia disini berarti dia kerja disini, gimana sih kamu ini" Gadis itu menggeleng gelengkan kepalanya
Vion memeluk gadis dihadapannya sambil menggoyang goyangkan tubuh mereka, "Fiony, aku kangen sama kamu"
"Kak lepas ngga, malu tau dilihatin banyak orang"
Vion menggeleng, ia terus memeluk Fiony, sambil membelai surai panjang dan hitam milik gadis mungil yang masih berusaha untuk lepas dari pelukannya. Dirasa cukup Vion melepas pelukannya dan menatap wanita itu sambil tersenyum.
"Kamu ngga malu apa dilihatin banyak orang" Fiony membenarkan pakaiannya yang sedikit berantakan
"Kamu sekarang tambah cantik"
"Udah ngga usah ngegembel ke aku iya. Kak Vion mau ngajak makan siang siapa?Sampai nyamperin kesini. Ini sudah waktunya makan siang kan?
Vion tidak menjawab dia malah tersenyum menampilkan gigi putih dan rapinya itu.
"Sakit jiwa kamu, ditanya malah cengar cengir. Udah sedekat apa sama Chika?"
Vion menatap sepupunya kaget, bagaimana sepupunya ini tau kalau dia ingin bertemu Chika, apa sepupunya ini seorang cenayang, "Kamu kenal dia?"
"Dia juga dokter disini, jelas lah aku kenal dia" Fiony memutar bola matanya malas, "jaga dia dan Jangan pernah sakiti dia"
Vion mengangguk sebagai jawaban. Pasti, dia pasti akan menjaga gadis itu dan akan selalu berusaha untuk tidak melukainya hati atau bahkan fisiknya.
"Temui dia. Aku pergi dulu, dadah Vion ku sayang" Fony berjalan dan melambaikan tangannya meninggalkan Vion.
Vion menatap gadis lalu beranjak dari tempatnya, berjalan menuju ruang kerja Chika.
****
Vion mengintip dari kaca luar ruangan Chika, untuk memastikan ada pasien atau tidak. dan ternyata ia meihat sang gadih tengah memeriksa seorang pasien. Vion menunggu di depan ruang itu.
Sesaat seteah ia menunggu pasien itu telah selesai dan keluar dari ruang Chika. Dan Vion langsung masuk kedalam ruang Chika tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You
FantasyVion Fadrin Putra Chaesara adalah seorang CEO dari perusahaan ternama dunia, yang banyak di idam'kan para kaum wanita, namun tidak satu pun yang berhasil mengambil hatinya. Yessica Tamara Gracio, dokter yang selalu menjadi incaran para peria karna k...