2. Menunggu

142 17 2
                                    

Vion Fadrin Putra Chaesara, tertidur pulas di kursi panjang yang ada dilorong sebuah rumah sakit sejak semalam, ya laki laki itu menunggu seseorang perempuan yang tidak sengaja iya temui bersama seorang laki laki yang terluka, entah dia sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan pria itu. Ya dia menunggu perempuan itu hanya karena KUNCI MOBIL PEREMPUAN ITU. nggak kurang apa lagi lebih.

Dari kejauhan seseorang yang mengenakan pakaian khas seorang dokter tengah memperhatikan vion yang masih terlelap tidur. Ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya ketika tiba di hadapan vion.

"bangun" Chika menggoyangkan tubuh vion dengan pelan. vion yang merasa terusik tidurnya pun terbangun dan perlahan membuka matanya.

"iya ada apa?" ucap vion dengan suara khas orang seusai bangun tidur "aku masih terlalu ngatuk" titahnya.

"hem. maaf, kenapa kau tidur disini, mana menghabiskan banyak tempat. kau tau kan ini, mereka keluarga pasien gak bisa duduk disini karna terhalang badan mu" balas chika malas

"hehe iya maaf. Aku hanya kelelahan. oh iya gimana keadaan korban?"

"ck, kau ini. seharusnya sebelum mengetahui kondisi korban, seharusnya kau mengetahui kondisimu terlebih dulu. cobak lihat kantung matamu bahkan terlihat terlalu cekung"

Vion mengelengkan kepala karna penuturan Chika "tidak tidak, aku sangat baik baik saja kok" jelasnya.

Ketika mereka sedang berdebat karna kondisi vion. Tiba tiba seseorang menghampiri mereka dan mengagetkan mereka berdua dengan suaranya. "Vion! kamu ngapain disini ha?" tanya seorang dokter yang juga teman Chika atau lebih tepatnya seniornya.

"lah, bentar bentar dokter Mira kenal sama orang ini?" tanya Chika sambil menunjuk vion menggunakan dagunya

"hem iya iya lah Chik, gue kenal sama dia. Orang dia ini adik gue, Vion. Kamu ngapain disini? kamu sakit Vion?" Tanya Mira khawatir

"kak Mira, gak usah keras keras napa bicaranya ini di rumah sakit ka" grutu vion karna kakaknya itu berbicara dengan suara yang keras. "Vion gak papa kok kak. Semalam vion gak sengaja ketemu dia di jalan, dan bantuin dia untuk antar pasien kesini" Jelas Vion sambil tersenyum kikuk seperti anak kecil yang takut dimarahin.

"oh gituu.. yakin cuma itu aja?"

"yakin" jawab Chika dan Vion serempak yang kemudian mereka saling pandang .

"haha oke oke, jangan diserbu gitu dong gue. Iya udah kalau gitu, gue tinggal dulu ya" ucap Mira sambil berjaln meninggalkan mereka berdua.

Chika yang awalnya tadi terlihat bingung dengan kejadian barusan, kini ia memilih untuk duduk disamping Vion sambil melepas jas ke dokterannya.

"Dokter Mira itu humbel orangnya dan aku rasa nggak kayak situ" Ucap Chika untuk mencairkan suasana yang sedikit keheningan.

Vion yang mendengar perkataan Chika, kini memandang Chika dengan tatapan sebalnya, "jadi nggak nih meriksa gue?

Chika menatap bingung lelaki disebelahnya dan bergumam dalam hati 'hadeh percuma ganteng tapi kalok ditanya malah balik nanya juga'

Vion yang tidak kunjung mendapat jawban dari lawan bicaranya kini mulai bangkit dan menatap Chika yang masih duduk, "dimana?"

"the left way" ucap Chika santai

Vion berjalan meninggalkan Chika yang masih setia duduk dikursi tersebut.

'hem,percuma dia perfect kalok gengsi-an dan sok tau' batin Chika

Chika yang tadinya duduk manis, kini mulai beranjak menuju ruang kerjanya. Sesampainya didepan pintu ruangan kerjanya, ia melihat Vion yang berdiri tepat di depan pintu ruang kerja dokter Ilham. dan itu berhalis membuat Chika cekikik-an dibuatnya.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang