Vol.1 Chapter 7 Teman.

4 0 0
                                    

Setelah mengetahui hal menajubkan di luar rumah, aku mulai untuk menghabiskan waktu di luar.

"Ayah, ibu bolehkah aku keluar untuk bermain?"

Anak-anak seumuranku lebih suka bermain ke tempat-tempat yang tak dikenal daripada hanya berdiam diri di rumah.

Meskipun aku tidak akan pergi terlalu jauh, orang tuaku akan khawatir jika aku tidak ijin.

"Keluar? Bermain? Bukan di halaman?"

"Ya."

"Tentu, tapi ini cukup mengejutkan. Jangan main terlalu masuk hutan."

"Kalau dipikir-pikir, kamu sedikit sekali memiliki waktu luang. Kami terus saja menyuruhmu untuk belajar sihir dan teknik berpedang, namun bermain juga merupakan hal yang penting bagi anak-anak seumuranmu."

"Baiklah aku berangkat."

"Hati-hati dijalan."

Mereka dengan mudah menyanggupi permintaan ku. Ya kukira beberapa hari yang lalu juga James menawari untuk mengurangi latihan pedang dan membiarkanku bermain keluar.

Aku membawa pedang yang diberi James saat ulang tahun dulu di pinggang ku.

'Tapi, apa aku hanya anak tunggal ya?'

Lingkungan desa terlihat begitu indah. Aku bahkan berhasil menyapa orang yang lewat di hadapanku dengan riang.

Semuanya juga mengenalku. Aku adalah anak James dan Vivian, dan juga murid Eleanor.

Aku akan memperkenalkan diri kepada orang-orang yang baru pertama kali kutemui. Dan aku juga menyapa orang yang pernah kutemui sebelumnya. Semuanya membalasku dengan senyum di wajah mereka.

Sudah lama aku tidak merasa sesantai ini. Di dunia ku sebelumnya hari-hari dihabiskan dengan keadaan was-was, tegang, dan ketakutan. Merasa setiap saat pasti desa akan menjadi medan perang.

Baiklah, sekarang.

Tujuan keluar rumah adalah, mengandalkan kakiku sendiri dan menghafal geografis lingkungan sekitar.

Jika aku mampu menghafalnya, aku tidak akan tersesat.

Setelah beberapa hari, rute bermainku semakin luas, dan aku mulai bergerak ke arah hutan.

Ada banyak jenis tanaman dan binatang di hutan. Pada saat yang sama, aku ingin menyelidiki tanaman dan binatang yang beraneka ragam.

Tapi daerah ini memiliki sedikit makhluk sihir karena warga desa akan memburunya secara berkala, jadi tempat ini cukup aman untuk tempat bermain.

Berburu Makhluk Sihir, kira-kira seperti itulah mereka menyebutnya.

Setiap bulan, ksatria, pemburu, dan tim patroli pria akan pergi keluar dengan kekuatan penuh, untuk memasuki hutan, lantas membersihkan makhluk-makhluk tersebut.

Tapi dikatakan bahwa jauh di dalam hutan, kemungkinan ada makhluk sihir yang lebih menakutkan.

Sesuai permintaan kedua James dan Vivian aku tidak masuk hutan terlalu dalam.

Dan pada saat itu.

"Tolong.. Tolong..."

Suara itu berhembus bersama angin.

Aku menoleh untuk melihatnya, dan aku mendapai tanah menyerupai semacam kawah. Ada seorang anak yang dikelilingi kawanan goblin, lebih tepatnya ada empat goblin yang mengelinginya.

Sembari aku berlari ke arah anak itu, aku membuat bola api dengan menggunakan sihir. Ketika aku sudah memasuki jangkauan tembak, aku pun melepaskannya dengan sekuat tenaga.

Pearls Of AncientTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang