Part 17 - Kecewa

594 20 0
                                    

Hari ini aku ke kampus diantar oleh Pak Maman. Aku memang sengaja minta antar jemput karena pulang kuliah aku ingin langsung ke rumah sakit melihat keadaan Bunda Mexi. Aku berjalan melewati koridor menuju kelas.

" Lex..." seseorang memanggilku yang membuatku berhenti melangkah. Aku menoleh ke belakang.

" Ryan? " tanyaku kaget saat melihat Ryan dan Jo berlari menghampiriku.

" Hah...hah...hah...Lo tahu Mexi dimana gak? " tanya Ryan yang masih terdengar ngos-ngosan.

" Emang kenapa? " tanyaku balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Ryan.

" Dari kemarin kita telponin dia gak diangkat. Terus dia juga gak masuk kuliah. Mexi kemana ya, Lex? " tanya Ryan lagi. Aku langsung terdiam mendengar pertanyaannya. Aku bingung mau bercerita dari mana soal Mexi sekarang.

" Hei, kok bengong? " kata Jo mengagetkanku. Aku pun tersentak.

" Eh, iya. Hmmm...Mexi di rumah sakit."

" Rumah sakit? Dia kenapa? "

" Bukan, bukan, bukan dia yang sakit. Tapi nyokapnya."

" Tante Henny? Ada apa dengan Tante? " tanya Ryan panik.

" Kemarin Tante kecelakaan, ditabrak mobil karena mau nyelamatin Nino."

" Apa??? Kecelakaan??? " tanya Ryan dan Jo shock. Aku mengangguk pelan.

" Terus gimana keadaannya sekarang? "

" Sampai tadi malam sih belum sadar, tapi gak tahu hari ini. Rencananya pulang kuliah gue mau kesana lihatin Tante."

" Rumah sakit mana? "

" Pondok Indah."

" Jo, kita gerak sekarang." kata Ryan sambil memukul pundak Jo. Jo pun mengangguk.

" Lho, lo berdua gak kuliah? " tanyaku bingung.

" Mexi lebih penting daripada kuliah, Lex." jawab Ryan lalu berlari pergi meninggalkanku. Disusul oleh Jo. Aku hanya menghela nafas melihat kelakuan dua sahabat Mexi yang sudah seperti saudara itu.

" Lex..." seseorang memanggilku lagi.

" Hai, je! " teriakku saat melihat Jeje muncul.

" Akhirnya lo kuliah juga. Kemana aje dari kemarin gak ada kabar, hah? " tanya Jeje sambil merangkul pundakku.

" Iya, kemarin emang gue gak masuk kuliah."

" Kemane? "

" Rumah sakit."

" Hah? Siapa yang sakit? Lo baik-baik ajakan? " tanya Jeje sambil memutar-mutar badanku,

" Aduh, bukan gue, Je. Gue baik-baik aja. Yang sakit itu nyokapnya Mexi."

" Nyokapnya Mexi? Terus apa hubungannya sama lo? " tanya Jeje bingung.

" Hmmm...Anu...Emmm..."

" Emmm anu apa? "

" Gue udah jadian sama Mexi, Je..."

" What??? Hahahahahaha....Akhirnya sahabat gue ini luluh juga dibuat seorang Mexi. Hahaha..." tawa Jeje lepas seketika saat aku jujur padanya.

" Heh sssttt...Jangan teriak-teriak donk." kataku sambil menutup mulutnya.

" Uppsss sorry, sorry...Habisnya gue terlalu excited dengarnya. Kok bisa sih? " tanya Jeje sambil tersneyum jahil.

Angel From GodWhere stories live. Discover now