Part 23 - Pulang

1.2K 37 12
                                    

Aku dan Mexi tiba di rumah sakit dengan motor sport Mexi. Ya, Mexi memang membawa motor ke kampus hari ini. Dia menggandeng tanganku menuju ruangan Bundanya. Begitu kami tiba di ruangan Bundanya, tampak Bunda Mexi, Papa, Nino dan Gio sudah bersiap untuk pulang.

" Bunda..." kata Mexi begitu kami masuk ke dalam. Semua langsung melihat ke arah kami.

" Hai, Mex, kamu udah pulang? " tanya Papa Mexi.

" Udah, Pa."

" Kakak cantiiikkk..." teriak Nino sambil berlri ke arahku.

" Hai, ganteng." balasku sambil memeluknya.

" Siang Om, Tante..." sapaku pada Papa dn Bunda Mexi.

" Siang, Lex." balas Papa dan Bunda Mexi bersamaan.

" Kamu udah pulang kuliah, Lex? " tanya Bunda Msxi padaku.

" Udah, Tante."

" Oh, makasih ya kamu udah sempat-sempatin buat datang kesini."

" Iya, Tante, sama-sama. Aku juga seneng bisa jemput Tante pulang dari rumah sakit." balasku samvil tersenyum.

" Assalamualaikum..." tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu.

" Walaikumsalam..."jawab kami serempak.

" Jo, Ryan! " seru Mexi kaget melihat kedatangan dua sahabatnya.

" Kalian tahu dari mana ruangan Bunda? " tanya Mexi bingung.

" Yaelah, Mex, apa gunanya ada nurse station di depan? Ya nanya sama suster lah." jawab Jo dengan wajah slengekannya.

"Siang Om, Tante..." sapa Ryan pada kedua orang tua Mexi, disusul oleh Jo.

" Siang Jo, Ryan..." balas orang tua Mexi sambil tersenyum.

" Tante, gimana keadaannya? " tanya Jo pada Bunda Mexi.

" Alhamdulillah, udah mendingan. Tante udah gak sabar pengen cepet-cepet pulang."

" Alhamdulillah...Iya, kita semua juga pengen Tante cepat pulang."

" Kita? Sok baek lo! " ledek Mexi atas ucapan Jo barusan.

" Yaelah, gue emang baik kali. Lo nya aja yang negatif thinking mulu sama gue."

" Lo mah bukan baik, tapi pura-pura baik." lanjut Mexi.

" Ck, itu sih sama aja." balas Jo cemberut.

" Hahahaha..." tawa pun pecah mendengar pertengkaran kecil Jo dan Mexi itu.

" Yaudah, kalo gitu kita berangkat sekarang yuk." ajak Bundanya tidak sabar.

" Bunda udah gak sabar buat pulang ya? " tanya Nino dengan polosnya.

" Iya, sayang. Bunda kangen rumah."

" Sama. Rumah juga pasti kangen Bunda."

" Hahaha..." kami semua pun tertawa mendengar ucapan Nino itu. Gio mengangkat beberapa tas dan barang yang sudah dirapikan, dibantu oleh Mexi. Papa Mexi mendorong kursi roda Bundanya sampai ke parkiran mobil. Sementara Nino terus menggandeng tanganku selama di perjalanan. Papa, Bunda, Gio dan Nino masuk ke dalam sebuah mobil Jaguar putih milik Papa Mexi. Begitu juga dengan Jo dan Ryan yang menaiki mobil sport milik Ryan. Sementara aku dan Mexi naik motor sport milik Mexi. Kami pun melaju menuju rumah Mexi diikuti oleh mobil Papanya dan Ryan di belakang.

***

Hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di rumah Mexi karena jarak dari rumah sakit ke rumahnya memang tidak terlalu jauh. Aku pun turun dari motor dan membukakan pintu untuk Bunda Mexi. Papa Mexi menurunkan kursi roda dan membantu istrinya naik. Jo dan Ryan pun turun dari mobil dan membantu membawa beberapa barang. Sementara Gio dan Nino mengangkat barang-barang dari bagasi mobil ke dalam rumah. Bi Inem dan beberapa assistan rumah tangga keluarga Mexi langsung menyambut kedatangan kami dan mengambil barang-barang yang dibawa oleh Mexi dan Gio.

Angel From GodWhere stories live. Discover now