Part 19 - An Angel

585 22 1
                                    

Hari sudah mulai gelap. Aku melirik arlojiku, sekarang sudah menunjukkan pukul 7 malam. Aku dan Mexi masih menunggu di depan pintu ICU, sementara Nino dan Gio sedang pulang untuk mengambil baju. Mexi terus berdiri dengan cemas menanti kabar Bundanya yang sedang diperiksa oleh dokter di dalam. Aku bangkit dari dudukku dan menghampirinya.

" Hei..." sapaku sambil memegang pundaknya. Mexi menoleh.

" Kamu jangan panik ya, dokter pasti mengusahakan yang terbaik buat Bunda kamu." kataku mencoba menghiburnya.

" Tapi ini udah hampir dua minggu Bunda belum sadar juga..." kata Mexi yang tak berhenti khawatir.

" Iya. Kamu kan tahu kemarin dokter bilang apa? Ada perdarahan di otak Tante, dan tim dokter juga udah mengoperasinya. Sekarang kita tinggal nunggu hasil operasinya aja." lanjutku lagi.

" Huffttt...Semoga hasilnya baik deh." kata Mexi sambil menghembuskan nafas panjang.

" Amiinn..." balasku mengaminkan ucapannya. Kemudian Mexi menggenggam tanganku dan meletakkannya di pipinya. Dia mencoba mengurangi kekhawatirannya dengan menarik dan menghembuskan nafas berkali-kali.

Kreekk...Pintu ICU pun terbuka. Seorang dokter keluar didampingi oleh dua orang suster.

" Dok, gimana keadaan Bunda saya? " tanya Mexi yang berlari menghampiri dokter itu.

" Alhamdulillah, hasil operasi kemarin membawa banyak perubahan pada kondisi pasien. Beliau sudah sadar dan bisa mengikuti perintah saya untuk menggerakkan tangannya..." kata dokter itu menjelaskan kondisi Bunda Mexi.

" Alhamdulillah..." teriakku dan Mexi bersamaan. Mexi langsung memelukku saking bahagianya.

" Tapi, beliau belum bisa diajak bicara dikarenakan kondisinya yang masih lemah. Jadi, kalo kalian mau melihatnya tolong jangan ajak bicara terlalu banyak." lanjut dokter itu lagi.

" Kalo gitu saya boleh lihat keadaan Bunda saya, Dok?"

" Boleh, silakan. Jangan lupa pakai baju sterilnya ya. Saya permisi dulu."

" Iya, makasih ya, Dok."

" Sama-sama." balas dokter itu lalu pergi meninggalkan kami.

" Aku masuk dulu ya." kata Mexi padaku. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Akhirnya penantian Mexi dan keluarganya terjawab sudah. Bundanya sudah sadar dan semoga bisa sembuh secepatnya agar bisa kembali ke rumah. Aku menunggu Mexi di depan pintu ICU sambil menahan air mataku yang hampir tumpah saking bahagianya. Aku kembali duduk di bangku tunggu.

" Lex..." tiba-tiba seseorang datang menghampiriku. Aku pun mendongakkan kepala untuk melihat orang itu.

" Keyna? " tanyaku kaget saat melihat yang datang adalah Keyna.

" Hai..." sapanya padaku. Aku pun bangkit dari dudukku.

" Hai..." balasku bingung. Kenapa suasana ini menjadi begitu canggung?

" Mexi dimana? " tanya Keyna sambil celingak celinguk mencari Mexi.

" Mexi lagi di dalem..."

" Oh. Gimana keadaan Tante? "

" Alhamdulillah Tante udah sadar."

" Apa? Syukurlah...Akhirnya Tante sadar juga. Sejak kapan? "

" Baru aja. Tadi dokter baru meriksa Tante dan bilang kalo Tante udah sadar."

" Oohhh...Lex, aku mau ngomong empat mata sama kamu." kata Keyna serius. Aku mengernyitkan dahi mendengar nada bicaranya yang begitu serius.

Angel From GodWhere stories live. Discover now