Part 21 - Kembali

573 19 3
                                    

Hari ini aku ada kuliah pagi. Rasanya masih begitu trauma saat aku tiba di kampus. Aku teringat kejadian kemarin ketika aku diikuti oleh dua orang cowok dan mereka hampir saja mencelakakan aku kalo Mexi telat datang sedetik saja. Aku berjalan pelan menusuri koridor menuju kelas.

" Pagiii...." sapa seseorang dari belakang sambil merangkul pundakku. Aku begitu kaget dengan kehadirannya.

" Mexi? " tanyaku kaget melihat Mexi sepagi ini sudah di kampus.

" Pagi, Cantik." sapa Mexi lagi.

" Kok kamu disini? "

" Emang kenapa? Kan ini kampus aku juga. "

" Bukan, maksud aku kenapa kamu gak di rumah sakit? "

" Oh...Papa yang jagain Bunda di rumah sakit. Terus Papa nyuruh aku kuliah karena udah hampir dua minggu kan aku gak masuk. Ya karena harus nungguin Bunda yang lagi sakit waktu Papa masih ada urusan di Surabaya minggu lalu." jelas Mexi panjang lebar.

" Oh..."

" Sama..." kalimat Mexi terhenti, dia melirik ke arahku.

" Sama apa? " tanyaku penasaran dengan lanjutan kalimatnya.

" Sama mau jagain kamu. Aku takut orang yang ngikutin kamu kemarin berencana untuk nyelakain kamu lagi. Aku harus cari tahu apa tujuan mereka mau nyelakain kamu." kata Mexi penasaran.

" Aku juga trauma kalo masuk ke kampus ini. Aku takut diikutin lagi kayak kemarin." kataku takut.

" Haaahhh...Kamu gak usah takut ya, aku bakal jagain kamu. Kalo perlu ntar pas pulang aku tungguin kamu di depan kelas." kata Mexi sambil mengelus rambutku.

" Bener? " tanyaku sumringah.

" Bener."

" Yeee..." teriakku senang.

" Hmmm...Yaudah, masuk yuk." ajak Mexi sambil menggenggam tanganku.

" Yuk."

Kami pun berjalan menuju kelasku. Mexi mengantarkanku sampai ke depan kelas.

" Nanti kalo udah selesai kuliah, kamu tunggu disini aja ya. Ntar aku jemput." pesan Mexi ketika kami sudah tiba di depan kelasku.

" Iya." jawabku sambil tersenyum.

" Yaudah, aku ke kelas dulu. Bye." kata Mexi sambil memberikan senyum termanis yang dia punya.

" Bye..." balasku dengan tersenyum juga. Aku pun masuk ke dalam kelas setelah Mexi pergi. Aku melihat Jeje dan Byan sudah duduk di bangku mereka.

" Pagiii..." sapaku pada kedua sahabatku itu."

" Pagi, Lex." jawab Jeje datar. Aku mengernyitkan dahi melihat sikap datar Jeje itu..

" Lo kenapa, Je? " tanyaku bingung. Jeje tak menjawab, tapi dia melirik ke arah Byan. Aku pun menoleh ke arah Byan. Byan tampak menahan amarah sambil mengepalkan tangannya. Aku semakin tak mengerti dengan mereka. Aku pun menghampiri Byan yang berada di samping kursiku.

" By..." sapaku saat berdiri di hadapan Byan. Byan bangkit dari duduknya, menatapku geram, lalu pergi meninggalkan kelas tanpa sepatah kata pun. Aku semakin bingung dengan semua ini.

" Je, ada apa sih? Kenapa Byan kayak gitu? " tanyaku pada Jeje.

" Lex..." kata Jeje terputus. Kemudian dia terdiam dan menunduk.

" Je, ads apa? " tanyaku lagi.

" Byan udah tahu kalo lo jadian sama Mexi." jawab Jeje terbata-bata.

Angel From GodWhere stories live. Discover now