🌿02|🌿

2K 236 11
                                    

Vanala melesat dengan cepat namun kali ini kekuatannya semakin melemah bahkan ia sudah tidak mampu lagi menopang berat tubuhnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vanala melesat dengan cepat namun kali ini kekuatannya semakin melemah bahkan ia sudah tidak mampu lagi menopang berat tubuhnya sendiri

"Arghh." Ringis nya saat merasakan kakinya menuju ke arah luar hutan, ini adalah perbatasan antara manusia dan mahluk dalam hutan, tubuh gadis itu terjatuh begitu saja ia butuh darah hewan saat ini

"JOVEN!" Teriak vanala, gadis itu mengirimkan sinyal bahayanya ke joven, "Please." Gumamnya

Namun nihil, sinyal yang ia berikan tidak kunjung dapat balasannya. Gadis itu tau mereka bertiga sedang dalam misi entah apa itu namun jika sudah begini vanala tidak punya pilihan lain kecuali memanggil joven yang memang berhak keluar masuk daerah perbatasan

"JOV--"

"Berteriak saja terus, kau selalu memanggilku!" Dengus cowok tampan dengan badan atletis itu

"Gendong." Ujar vana

Joven melesat turuh dari pohon ke arah vana berada, gadis itu selalu memanggilnya jika dalam keadaan seperti ini namun jika perang terjadi dia tidak pernah gadis itu anggap

"Bisakah kau panggil kakak mu saja!" Sungguh joven lelah dengan gadis yang berada di gendongan nya itu

"Ck, jahat sekali sama kekasihmu sendiri!" Dengus vana

"Gadis bodoh! Bukan nya aku jahat, kamu saja yang terlalu sukar memanggil kakak mu." Balas joven

"Ohh ayolah joven Orlinuez! Aku ini kekasih mu, berani sekali mengomentari ku!" Sinis vana

"Ayolah ana sekali-kali kau memanggil kakak mu tidak ada masalahnya sayang." Seru joven

"Kalau tidak ikhlas pergi saja sana! Tinggalkan aku sendiri."

Joven terkekeh kecil, "Baiklah putri."
Cowok itu menurunkan vana dari gendongan nya

"Yak! Jahat sekali."

"Kamu yang minta tadi sayang." Seru joven

"Ven, kau bercanda?"

"Tidak." Serunya

"YAK! JOVEN KEMBALI LAH!" Teriak vanala, gadis itu melihat kekasihnya menjauh dari pandangan nya. "Hiss, jahat sekali, kalau gua di mangsa serigala pemangsa gimana ini?? Mana laper." Seru vana dengan cerewet nya

Sudah lima belas menit ia di tinggalkan di pinggir hutan seperti ini namun sosok joven tidak kunjung datang. "Liat saja nanti, akan ku panah dengan api baru tau rasa!" Sungut gadis itu

"Oh ya?? Cobalah sekarang." Ujar joven

Vanala mendengus melihat atensi joven yang datang namun matanya berbinar kala melihat hasil buruan dari kekasihnya itu

"Makanlah, aku tau kamu sudah banyak mengeluarkan tenaga disaat tubuh mu belum sepenuhnya pulih." Ujar joven sambil memberikan rusa segar kearah vanala

Hutan Terlarang [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang