🌿05|🌿

1.2K 185 6
                                    

Saat ini ke empat gadis vampir itu tengah berada di ruangan khusus, zerdan memanggil beberapa saat lalu hingga menimbulkan tanda tanya besar dari benak mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini ke empat gadis vampir itu tengah berada di ruangan khusus, zerdan memanggil beberapa saat lalu hingga menimbulkan tanda tanya besar dari benak mereka

"Ada apa?" Tanya Vanala

Zerdan mengusap kasar air mukanya bahkan cowok itu mengambil nafas dengan rakus, "Ini gawat!" Ujarnya

"Mengapa kak?" Tanya velaz

"Kalian di panggil oleh dewi zeuz."

Ke empat gadis itu tercekik dengan perkataan zerdan barusan, bagaimana tidak! Dewi zeus adalah penguasa alam

"Apa yang akan dia lakukan pada kita?" Ucap lirih jean

Ranala menatap nanar zerdan, "Kak lu gak bisa tolong kita?"

"Maaf girls, ini sulit untuk gua bisa bantu kalian lagi." Zerdan menekukan wajahnya, ia juga tidak ingin ke empat gadis-gadis ini pergi menghadap Dewi zeus sendirian namun apalah ia yang di suruh menjaga para manusia-manusia itu agar tidak tahu siapa mereka sebenarnya

.
.

Velaz dan jean terbang menuju kastil milik sang Dewi zeus, mereka berdua lebih dahulu sampai ketimbang ranala dan vanala yang melesat akibat sayap milik vanala belum pulih seutuhnya

"Tungguin aja kali ya?" Tanya velaz

Jean mengangguk-angguk kan kepalanya. "Gua takut ve."

"Tenang aja, nanti ada kak Rana dan kak vana kok." Velaz menenangkan Jean menepuk-nepuk punggung nya dengan pelan

Ranala dan vanala sudah sampai di depan gerbang tinggi yang menjulang itu, kedua gadis itu melompat melewati pintu gerbang
"Ana, apa lu gak mau memberi tahu joven tentang ini?" Tanya ranala

"Tidak ran, ove akan lebih khawatir nanti di sana."

Ranala mengangguk lalu melesat lagi hingga sampai ke depan Jean dan velaz

"Kak, ihh lama banget!" Rengek kedua gadis itu

Vanala dan ranala hanya dapat memutar malas bola matanya dan pergi begitu saja meninggalkan keduanya

Di depan sang dewi, mereka terduduk dengan kaku nya bahkan sampai tidak bisa berkata-kata setelah perkataan Dewi zeus sendiri

"Jadi cincin itu?" Beo velaz

"Takdir mereka!" Sahut sang dewi

Vanala mengusap kasar air mukanya, gadis itu bahkan bersusah payah menelan saliva nya sendiri
"Apa tidak ada cara lain melepaskan mereka, dewi?"

"Ohh, ana kau takut aku akan memisahkan mu dengan joven?" Tanya sang dewi dengan kekehan nya

"Ove tidak akan tahu ini." Jawab tegas vanala

Sang dewi tertawa dengan geli melihat seberapa bodoh ciptaan nya itu, "Kau fikir joven tidak seperti kalian?? Bahkan zerdan dan beronez pun??"

Ke empat gadis itu sontak kompak saling menatap satu sama lain nya

Hutan Terlarang [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang