🌿12|🌿

890 149 2
                                    

Hari itu adalah salah satu hari yang sudah di tunggu-tunggu oleh vanala, gadis itu bahkan mengeluarkan gelang kesayangan nya dari kotak kecil tempat ia menyimpan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu adalah salah satu hari yang sudah di tunggu-tunggu oleh vanala, gadis itu bahkan mengeluarkan gelang kesayangan nya dari kotak kecil tempat ia menyimpan nya

Gelang itu adalah pemberian dari seseorang saat waktu ia kecil, vanala menghembuskan nafas nya dengan gusar hatinya saat ini bimbang dengan apa yang harus ia lakukan

Siang itu velaz mengirimkan telepati padanya, meminta bantuan bahkan hingga terisak-isak dengan nafas memburu

"Apakah ini saatnya?" Monolog nya saat di perjalanan

Vanala sampai di tepat saat velaz benar-benar ketakutan oleh seseorang di hadapannya itu tanpa pikir panjang lagi vanala mengeluarkan busur panah nya dan mulai memanah vampir di hadapan sahabat nya

Saat gadis vampir itu menoleh vanala cukup terkejut dengan apa yang ia lihat, "iris." Gumam nya

Gadis bernama iris tersenyum tipis melihat nya

"Kau siap ana?" Telepati iris padanya

Vanala terkesiap lalu tersenyum dengan sangat tipis, "Apa ini saatnya?"

"Tentu saja bodoh!" Geram iris

"Apa aku harus meninggalkan kastil dengan lama?"

Iris terkekeh kecil, "Jika kau tidak siap nanti saja saat kau benar-benar sudah siap!" Senyum sinis iris

Vanala menghela nafas nya dengan gusar lalu dengan perlahan ia mulai mengangguk, ini lah permainannya dengan iris

Gadis bernama iris itu adalah partner nya di masa remaja, mereka memang sering kali membuat drama kecil bahkan drama besar sekalipun mereka tunjukkan hingga pada hari itu iris terpaksa vanala kurung di dalam ruang bawah tanah

Kekuatan gadis itu bahkan lebih besar dari vampir biasanya, pertarungan pura-pura yang menjadi nyata dapat meluluh lantakkan hutan dengan kekuatan kedua gadis itu

Hari ini adalah tepat hari yang mereka rencanakan untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan halaman buku yang hilang itu, vanala melupakan satu hal yaitu 'Ranala'

Disaat vanala berteriak untuk menyuruh velaz menjauh dari sana saat itu juga lah semua rencana yang ia dan iris buat bersama-sama dimulai

Petir yang menyambar dan awan yang mengerubungi nya adalah kekuatan milik iris, gadis itu dapat mengendalikan nya dari jauh

Vanala lirih dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya, "Joven maaf!" Suara permintaan maaf itu cukup kecil hingga orang lain pun tidak mampu mendengar nya, setelah itu cincin yang gadis itu kenakan ia lepas dengan rasa sesak nya

Hutan Terlarang [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang