Malfoy Manor

163 8 2
                                    

Ke esokan hari nya kami semua berjalan menuju ke stasiun kereta.
Aku: Gar lu ikut gw nanti ya langsung ke rumah gw.
Elgar: yowes pasti.

Setelah perjalanan yang panjang dan akhirnya sampai di rumah.

Tok'tok'tok
" Eh non udh balik" ucap Bi Indah
Aku: iya Bi
BI Indah: masuk non
Aku pun masuk kerumah ku.
"Ibu ayah aku pulang" ucapku
Ibu: ehhh jangan lupa sarapan, sana ganti baju dan mandi dulu.
Aku: iya Bu.

Aku pun mulai masuk ke kamar ku dan aku sangat kangen dengan kamar ku sendiri yang begitu nyaman.

*Pov ruang makan*
Aku: ibu ayah nanti Elgar datang ke sini dan kami ingin membicarakan sesuatu apa kalian bisa?
Ayah: ya bisa....
Ibu: tentu saja nak..
Kami pun lanjut memakan makanan kami.
Aku: mah apa mamah tau Voldemort?
Ayah: Nadia!. Jangan sebut nama itu.
Aku: tapi kenapa yah?
Ayah: ayah sudah bilang jangan ya jangan.
Ibu: udh turutin kata ayah kamu.
Aku: iya.....

Pintu pun berketok dan Bi indah membuka nya.

Aku: siapa bi?
BI Indah: nak Elgar
Aku: kasih masuk aja.
Bi.indah: mari masuk nak.
Elgar: iya Bi
Ibu: Elgar? mau ngomong apa?
Elgar: sebenernya saya mau bantu Nadia nanya sih
Aku: jadi, aku Pureblood kan?
Ibu: haah Ibu tau kamu bakal tau
Elgar: Keturunan Salazar Slytherin?
Ayah: kalian tau se detail itu?
Elgar: iya om, trus Nadia juga ada hubungan sama Tom Riddle yang adalah Voldemort
Ayah: iya kamu bener Gar hmmm
Aku: lalu kenapa kalian menyembunyikan hal ini padaku ku.
Ayah: dengarkan ayah nak, ayah tidak ingin kau menjadi pengikut Voldemort.
Ibu: kami tidak ingin kau menjadi kelompok death Eater.
Aku: apa itu semua?
Elgar: kelompok death Eater itu adalah pengikut Voldemort jadi mereka semua memiliki tanda ular di setiap tangan nya.
Aku: dihh!!!
Elgar: yaudah sebaiknya saya pulang dulu om Tante.
Ibu: iya nak.
Elgar pun pergi dan aku masih duduk di sofa.
Aku: ayah apa arti tanda ini?
Ayah: nanti kau akan tau.
Aku: seorang lelaki yang berambut pirang dia juga memiliki tanda seperti ini.
Ayah: siapa lelaki itu?
Aku: dia anak sulung Lucius Malfoy.
Ayah: sudah ku duga... Apa kau berhubungan dengan nya?
Aku yang panik dan ketakutan ketika ayah menanyakan hal itu.
Ibu: jawab dengan jujur sayang apa kau berhubungan dengan lelaki itu?
Aku: i-iya( ucapku sambil ketakutan).
Ayah langsung terbangun dan menuju ke kamar nya.
Aku: ayah!... Ibu ayah kenapa?
Ibu: ibukan akan menghampiri ayah mu.
Aku pun mulai panik dan benar benar panik.

* POV ayah ibu*
Ibu: kau kenapa... Kenapa kau terlihat sangat cemas?.. bukan kan itu sangat baik jika Nadia berhubungan dengan nya.
Ayah: itu sangat baik tapi hal itu juga menyebabkan nadia akan menjadi bagian dari death Eater.. pangeran ke delapan pernah mengatakan jika mereka berdua akan menjadi death Eater.
Ibu: lalu kita harus apa?
Ayah: aku tidak tau... Hanya waktu yang bisa menjawab nya.... Yang pasti aku yakin jika Nadia akan menjadi pengikut death Eater seperti yang lain.
Ibu: sebaiknya aku menyuruh Nadia untuk tidur karena ini sudah malam.
Ayah: iya itu benar.

Ibu pun turun ke bawah untuk dan menyuruh ku untuk tidur.
" Nak ini sudah malam seharusnya kau tidur" ucap ibu.
" Tapi ayah?" Ucap ku
" Ayah tidak apa apa" ucap ibu sambil menyuruhku ke kamar.
Aku pun langsung menuju ke kamar.

* POV pagi"

Aku: pagi ayah ibu.
Ibu: pagi sayang.
Ayah: pagi
Aku: ayah bolehkah aku bertanya?
Ayah: tentu saja
Aku: ayah apa aku tidak boleh berhubungan dengan Draco?
Ayah: jadi nama anak itu Draco, tidak itu tidak masalah.
Aku: lalu kenapa kemarin ayah sangat panik.
Ayah: ayah hanya kepikiran dengan kau saja.
Aku: owhh.
Ibu: iya udh cepat habiskan makanannya.

< Waktu pun berjalan sangat cepat dan sudah berbulan-bulan>

Besok aku ke Hogwarts dan melanjutkan pelajaran tahun ke 5

Shifting: Long NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang