17. pergi.

784 169 7
                                    

Lany melangkahkan kakinya pelan menyusuri jalanan ibukota yang tak akan jauh-jauh dari kemacetan, udah lebih dari 30 menit dia jalan tak tentu arah dengan kepala yang lagi overthingking abis.

'dah sana lo pergi,'

Ucapan yang keluar dari bibir Jay masih terngiang di kepalanya.

"oke, gue bakal pergi dari lo Jay," gumamnya dengan suara lirih.

Pagi pagi, belom mandi, belom sarapan eh udah di suruh pergi aja. Mana nggak bawa uang lagi si Lany.

Menghembuskan nafas panjang lalu bulir-bulir air mata mulai keluar dan jatuh mengenai pipi tembemnya yang daritadi ia tahan.

Kalau boleh jujur, dia lebih baik marahan sama Seon daripada harus sama kembarannya. Serem.

Kalau nggak bisa dibilangin pakai omongan, geplakan tangannya melayang.

Tapi, kalau dipikir-pikir Lany mau kemana? Dia nggak ada kenalan deket -deket sini...

Tiin!!

Lagi enak-enaknya mikir tau-tau ada motor dari arah belakang Lany yang bikin siempu terjengit kaget.

"eh maaf mbak, gue masih ngantuk jadi oleng gini,"

Lany menoleh dan sedikit terkejut sama si pengemudi motor yang hampir nabrak dia.

Senyuman miring tercetak dibibir Lany dan tanpa persetujuan ia langsung lompat dan duduk di jok belakang sembari berujar,

"gue mau nginep dirumah lo hyun,"

-

Cklek!

Jay keluar dari kamar mandi dengan tangan yang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Berjalan kebawah lalu layaknya bapak ia mulai membangunkan temen-temennya yang masih pada molor Padahal udah mau jam 10 loh ini...

"bangun lu pada, hidup lu cuma buat tidur apa hah?!"

Berhasil.

Heeseung, Youngbin, Jake, Jungwon, dan Nicholas bangun dari tidurnya dengan mata yang masih mengerjap-ngerjap.

"berisik anjir! Gue lagi mimpi enak juga," celetuk Nicholas sambil mengurut pelan bahunya yang sakit akibat salah posisi tidur.

"mimpi enak apa jorok?" -Youngbin.

"dua-duanya,"

"pantesan basah," - Heeseung ikut nimbrung walaupun sebenernya dia nggak paham apa yang lagi diomongin.

Jungwon yang mulai sadar langsung berdecak malas, dan menatap ngeri pada tiga cowok tadi.

"mandi sono lah, biar bener tuh pikiran, ngaco mulu omongannya,"

Setelah berujar demikian Jake beranjak meninggalkan mereka berempat dan memilih untuk mandi dan segera bersiap hendak ada acara.

"Jake,"

Jake menoleh ke kanan mendapati Jay yang berjalan menghampirinya dengan ponsel ditangannya.

"hmmm," dehemnya singkat.

"lo ada liat Lany nggak?"

Jake diam sambil mikir bentar, "Lany adek lo itu?"

"yaiyalah, masa pacar gue?!" sinis Jay ngedrama.

"gak." jawabnya singkat lalu masuk ke kamarmandi dan menutup pintunya keras-keras.

"woles weh, ntar pintunya copot gantian gigi lu yang gue copot!" sungut Jay.

"Lany mana sih? Ntu anak belom mandi masa udah keluar-keluar?"

Rasa khawatir mulai Jay rasakan. Ini masalahnya Lany nggak ada ngomong apa-apa kedia.

"apa di culik?"

Jay menggeleng, nggak mungkin. Buat apa coba? Nguntungin nggak, ngerepotin iya.

"kenapa lo?"

Jay melihat Seon yang menuruni tangga dengan setelan rapinya, nggak kok bukan rapi mau ke kampus inimah kaya mau hangout gitu.

"Lany mana?"

Pertanyaan kedua yang sama sekali belum terjawab.

"woy! Ngapa sih liatin gue kek gitu? Ternganga lo sama pesona gue?"

Jay senyum lalu berdecih singkat.

"lo mau kemana?"

"keluar lah kaya anak muda, emangnya lo ndekem dirumah mulu?" Seon niatnya mau ngajak bercanda tapi yang diajak bercanda nggak ngasih ekspresi apa-apa selain wajah datarnya.

"Lany nggak ada dirumah,"

"ohhhh, HAhh????"

-

Disinilah Lany, duduk dirumah yang udah jarang dia kunjungi. Nggak ada yang berubah semuanya masih sama dan bikin nyaman.

Dia menghela nafas guna menahan air mata dia yang mau keluar lagi.

Kenapa sih omongan Jay bisa se-menyelekit ini?

"nih, adanya susu. Masih suka susu coklat kan?"

Suara laki-laki yang perlahan mendekat kearahnya ia abaikan malah yang ada suara isakannya yang mulai terdengar,

"EH! KOK KAMU NANGIS?"

Ia mendekat, meletakkan gelas beisi susu coklat hangat di meja, mengambil duduk disebelahnya lalu perlahan menarik kedua tangan Lany dan mendekatkan kepala si gadis ke dada bidangnya.

"Taehyun gue marahan sama Jay," adunya kala itu.

-

MAAF GAYS,,,,

apdetnya lama ya?


Salam
Authorsomplak 😴

Kembar | Jay Park ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang