Kembar | Jay Park ✔

07. calon adik ipar?

Votenya sayang!

Happy reading 🌟

"ah lo sih napa pake mecahin piring segala?" Jay menatap kesal adeknya.

"ya gue kan nggak pernah cuci piring orang biasanya mbak yang ngerjain."

Jay menghela nafas. Adeknya ini keenakan hidupnya. Masak ada yang masakin, nyuci ada yang nyuciin, beresin rumah juga ada sendiri makanya ini anak jadi nggak bisa apa-apa.

"keknya sebelum lo kerja ada baiknya lo belajar beberes dulu deh."

Lany mendelik, " nggak. Lo kira gue mau jadi pembokat apa?"

Jay berdecak sembari memutar kepala adeknya pelan. Siapa tau otaknya kegeser gitu kan.

"setiap orang itu harus bisa beberes rumah Lan. Lagian lo nggak malu kalau seandainya si Seno nyuruh cuci piring tapi lo nya nggak bisa?"

Lany yang denger jadi kepikiran. Bener juga, rencananya kan dia deket-deket ini mau nikah sama seon. Ya kalau nggak sabtu ya minggu deh.

"yaudah ayo pulang. Gue mau belajar beberes rumah biar bisa jadi istriable,"

Lany menggeret tangan Jay menjauhi cafe lalu menuju motornya yang terparkir rapi nggak jauh dari sana.

Tanpa nunggu persetujuan, Lany malah yang bawa motor sedangkan Jay yang duduk di belakang. Dan bisa di tebak kalau motor mereka melesat dengan kecepatan tinggi yang membuat tangan Jay melingkar erat di perut adeknya.

Masih mau idup dia.

"ngajak mati lo ya?!"

"hah? Apa? Ngajak Taki?"

Yeu budeknya kumat.

Maklum sih motornya kenceng jadi suaranya Jay  ketabrak angin yang bikin Lany nggak kedengeran.

"Udah jelek budeg lagi!" maki jay yang jelas nggak didenger sama Lany.

Sedang asik-asiknya fokus ke jalanan tau-tau dari arah belokan ada orang main nyelonong aja yang bikin Lany kaget dan alhasil motornya oleng.

"eh mbak, mas nggak pa pa?" tanya orang tersebut.

"buta mata lo?! Dia jatoh dari motor cepet bantu gue sini!"

Mereka berdua akhirnya membantu Lany yang sudah terkapar dengan motor yang berada diatasnya.

"maaf mbak, loh Sayang?!"

-

"ih sakit Kak," rintih Lany karena lukanya sedang di obati sama ramuan rumahan.

"sabar ya kak Seon pelan-pelan kok mainnya."

Ya, orang yang tadi nyelonong jalan gitu aja di jalan itu Seon. Bisa di katakan jodoh nggak nih?

Tak lama Seon udah selesai buat ngobatin luka pacarnya. Ia menoleh ke samping kiri dan mendapati Jay yang tengah bete dengan bibir mengerucut. Cemburu dia.

"lo nggak pulang?" tanya Jay ceplas ceplos sambil natep Seon nggak suka.

Seonnya malah tatap-tatapan sama Lany dan nggak ngehirauin pertanyaan Jay. Dia senyum manis ke Lany terus ngelus rambutnya penuh kasih sayang. Sehari nggak ketemu kan kangen huhu.

"Kakak tadi ngapain kok jalan gitu?" tanya Lany dengan suara yang lemah lembut. Jay berdecak padahal Lany pas sama dia nggak ada tuh sopan santunnya malah tiap hari teriak teriak kaya tarzan.

"aku lagi nyari kost-kost an gitu, capek soalnya kalau bolak-balik dari rumah ke kampus. Jauh." keluhnya sembari menyandarkan punggung ke sandaran sofa.

"terus ketemu?"

"belum sih. Nanti aku cari lagi deh."

Jay memutar bola matanya malas, "kalau bisa sekarang kenapa harus nanti?" ini sumpah ya si Jay julid banget nggak tau kenapa.

"aku mau main sama Lany dulu hehe."

Karena sudah muak Jay beranjak dari duduknya dan masuk ke dapur buat ngambil minum. Panas dia liat Lany nyuekin kakaknya dan lebih milih berduaan sama Seon.

Padahal kan ya Jay udah sering bangunin tidur Lany, masakin Lany, nemenin nonton drakor, ndengerin curhatan dia, pokoknya banyak deh tapi dia malah masih milih sama Seon yang kenalnya juga belum setahun.

"ah elah, ngenes amat idup gue."

Jay meminum air sampai tandas lalu meletakkan gelasnya ke meja dengan keras.

Baru aja mau naik ke atas mau ke kamar buat rebahan tapi pas jalan dia nggak sengaja denger pembicaraan Lany sama Seon di ruang tamu.

"kak gimana kalau Kak Seon tinggal di sini aja?" tawar Lany dengan spontan.

"eh kok, kenapa gitu?" Seon kaget. Ya dia sih mau mau aja tapi kembarannya Lany mau apa nggak? Orang Seon yang baru main kurang dari setengah jam aja udah di jutekin gitu apalagi tinggal disini?

"jadi kan tadi aku sama Jay lagi nyari kerjaan tapi di tolak terus, nah! Daripada nganggur mending rumah ini buat kost-kost an aja kak."

"ya aku sih mau aja, rumah kamu juga luas gini, sayang kalau cuma ditinggalin dua orang aja."

Lany menjentikkan jarinya ke depan wajah Seon. "nah itu dia. Jadi gimana Kak?"

Seon mengangguk. "aku mau kok hehe."

"NGGAK!"

-

Calon adek iparnya Jay udah keluar eueueueu...

Salam
Authorsomplak 😴