Jay mengetuk pintu berwarna coklat didepannya dengan tergesa-gesa. Dia ini cuma pengen memastikan aja beneran ada Lany di rumahnya Taehyun apa nggak, Dan nggak lama pintu pun terbuka.
"cari siapa? Taehyun lagi BOKER---JAY!" Lany melotot pas ada kembarannya disini. Mau apa dia?
"ayo pulang,"
Tanpa banyak basa basi Jay meluk perut Lany lalu menggendongnya layaknya karung beras dan seperti yang bisa anda kira Lany memberontak minta diturunkan.
"Turunin gue, gue nggak mau ketemu lo!" teriaknya dengan tangan yang memukul punggung Jay keras.
"Tapi gue pengen sama lo, jangan bikin gue khawatir dengan kabur-kaburan kaya gini." jay berhenti guna membenarkan gendongannya yang merosot lalu menabok pantat adeknya itu pelan.
"pulang ya," pinta dengan suara soft.
"nggak!" Lany menggeleng kuat, "gue mau tinggal sama Taehyun dan lo bisa puas-puasan berdua sama Ningning."
Jay mendecih lalu menurunkan tubuh Lany tak sabaran.
"lo kenapa jadi nggak jelas gini sih?"
Lany membuang muka enggan menatap Jay, "pikir sendiri."
"ck, lo cemburu gue interaksi sama Ningning?" tebak Jay. Padahal itu adalah pertanyaan tak tepat menurutnya. Nggak mungkin kan?
"iya, gue cemburu liat lo sama Ningning. Awalnya gue masih bisa nerima t-tapi---
"URUSAN RUMAH TANGGA JAN DI UMBAR DI PINGGIR JALAN!" Taehyun tau tau teriak dengan nada tinggi yang ia punya, lalu tangannya menarik tangan Jay dan Lany menuju belakang rumahnya.
...
Ditempat lain, Jake yang sedang ada kerja kelompok dengan teman kampusnya pun tak sengaja liat Seon di depan mejanya yang hanya terhalang tembok karena dia di outdoor sedangkan Seon di indor.
"beneran dia?" gumamnya. Mungkin kalau orang lain dia bakal masa bodo tapi ini pacarnya Lany dan entah kenapa setelah adegan di rumah sakit itu dia jadi sedikit respek sama apapun yang berhubungan dengan Lany.
Akhirnya Jake berdiri, memakai topi hitamnya lalu berjalan sesantai mungkin pura pura ingin ke toilet.
Kepalanya ia tolehkan ke meja Seon dan ia dengan cepat memfoto mereka berdua lalu ia kirimkan ke nomor Jay.
Mau aja Jake kembali ke mejanya namun dia segera memejamkan matanya saat Seon bangkit dengan tubuh yang ancang-ancang hendak mencium pipi si perempuan namun sayang, Seon lebih dulu mengetahui keberadaan Jake.
"cowok brengsek," maki Jake dengan suara dingin lalu ia berjalan keluar.
Seon yang melihat itupun mengacak rambutnya kasar yang langsung menjadi pertanyaan oleh perempuan itu. Ini si mbak udah nunggu mau di sosor tp kenapa nggak jadi jadi?
"KAMU SIH!" Seon malah nyalahin si perempuan, Padahal dia yang salah ya main nyosor gitu aja di tempat umum lagi.
"BARU KETEMU DIMARAHIN, NGAJAK BERANTEM?!" saut si perempuan tak kalah ngegas lalu berlalu pergi meninggalkan Seon.
...
"Taehyun omongin sama dia, suruh pergi aja gue males liat mukanya."
Taehyun menghela nafas, "Jay kata Lany lo suruh pergi aja."
Jay melirik Lany dua detik lalu membuang muka, "bilangin dia Hyun, gue bakal pergi kalau dia juga mau ikut gue. Gampang kan?"
"Lany katanya Jay dia bakal pulang kalau lo ikut dia. Gampang kan? Sana pulang gih." Taehyun hendak pergi karena nggak mau jadi jasa pengiriman omong oleh mereka berdua tapi...
"MAU KEMANA LO KITA BELUM SELESAI NYURUH YA?!" teriak Jay dan Lany kompak yang bikin Taehyun lari lalu mengunci pintunya dari dalam.
"pulang lo berdua. Bikin rusuh aja dari dulu."
Sepeninggalan Taehyun, Jay dan Lany kembali terdiam walaupun terkadang salah satu dari mereka mengambil kesempatan untung curi-curi pandang.
Ceilah.
Lany yang udah muak dengan kecanggungan ini mau kabur tapi belum sempat Jay malah menarik tangan Lany menuju rumah pohon yang ada di halaman rumah Taehyun tak jauh dari mereka berdiri.
"gue takut manjat." jawab Lany nggak minat. Sebenernya pengen tapi dia agak takut sama ketinggian.
"gue gendong."
"yakali, yang ada kita ngeguling kebelakang."
"yaudah lo coba manjat, tenang aja gue jagain dari bawah."
Lany dengan ragu mulai menaikkan satu kakinya ke pijakan yang ada di pohon besar itu.
"kalau jatuh?"
"gue tangkep terus gue peluk. Dah cepetan keburu malem."
Lany akhirnya memberanikan diri buat naik dengan Jay yang juga ikut naik dan akhirnya mereka bisa sampai keatas walaupun lumayan lama soalnya ini Lany ngerengek takut jatuh.
"nggak jatuh nggak kan?"
"hehe," lany cengengesan. Ia duduk nggak jauh dari Jay lalu menggosok gosokkan kedua tangannya yang entah kenapa sekarang kerasa dingin.
"cemen." maki Jay lalu merangkul pundak Lany agar bisa duduk bersebelahan.
"bisa sih bisa tapi jantung gue mau turun ke anus." Jawab Lany nyolot dan dramatis.
Jay terkekeh, "sini gue cek,"
Tangan Jay mau ngecek detak jantung Lany tapi sama siempu langsung didorong menjauh.
"ah modus lo kaya bapak bapak. Basi."
Jay ngakak sambil tepuk tangan, "emang udah pernah di goda bapak-bapak Neng? Kapan? Kok abang nggak tau?"
Lany memukul paha Jay kencang dan tak lama mereka tertawa berdua lalu berpelukan.
"kita baikan ya?"
Lany mengangguk dan semakin mempererat pelukannya.
Dugh!
"eh ini hp lo jatuh Jay,"
jay yang tak mau sesi pelukan dengan kembarannya itu terganggu pun mengibaskan tangannya tak minat, "abaikan, paling tukang galon."
Ya gitu kalau orang jomblo pesannya nggak jauh jauh dari tukang galon ataupun tukang listrik.
Tapi beda sama Lany dia malah penasaran sama pesan Jay, "gue buka ya?"
"hmm," Jay mencium sekilas pipi Lany lalu melepaskan pelukannya lalu merebahkan tubuhnya dengan paha Lany yang ia gunakan sebagai bantal.
Tak lama kemudian,
"perempuan ini siapa nya Seon?" tanya Lany lalu menyodorkan foto yang dikirimkan oleh Jake kepada Jay.
"Mampus!"
-
Panjang kan? Hehe.
Salam
Author somplak 😴
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar | Jay Park ✔
Fanfiction[cerita ketujuh] Punya kembaran kaya Jay gimana rasanya? Sumpeq! "geseran napa badan lu kek kingkong gitu!" "ini gue udah mepet tembok Jay! Lo nya aja yang ndusel ndusel!" "eh lu berani ya ama yang tua an!" "gue yang keluar dulu ya!" "ngaku ngaku...