Merayunya

706 98 4
                                    

Tzuyu's POV

Akhir-akhir ini aktivitas rumah sakit jauh lebih padat dari biasanya dan mau tak mau aku harus lembur.

Sehari saja pasien yang ku tangani jumlahnya sudah melampaui hitungan jari, belum lagi yang dioperasi.

Entah memang lagi musim penyakit atau nasibku saja yang apes,

Saking sibuknya bertemu dengan Sana pun susah, ditambah lagi anak itu telah mengabaikan ku selama berhari-hari lamanya hingga membuatku frustasi sekaligus jengkel.

Cih, untung saja aku bisa menyeimbangi pekerjaan meskipun pikiran tengah kacau balau.

Masa cuma karna masalah koleksi video kemarin dia memusuhi ku, bahkan di rumah pun kami tak berkomunikasi kecuali ada kepentingan.

Anyway, setelah merenung lama akhirnya aku memutuskan untuk mengalah, ya walaupun sejak awal memang aku yang salah sih.

Selain tak suka dikacangi terus menerus aku juga tak betah berpisah ranjang dengannya tiap malam.

Logikanya kenapa harus kelonan sama guling kalo tunanganku lebih empuk ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Makanya aku berinisiatif untuk meminta maaf, mumpung ada waktu luang aku langsung bergegas mencarinya.

Setelah menjadi bolang indoor selama beberapa saat akhirnya aku berhasil menemukan Sana, rupanya dia tengah berbincang sambil ngopi bersama dokter Hwang di depan vending machine dekat ruang tunggu.

Hiks, seharusnya aku yang menemaninya bukan wanita bermata empat itu.

Damn it, tak ada waktu untuk ngiri, aku harus fokus dengan misiku.

Jadi, dengan bermodalkan setangkai bunga mawar dan sekotak coklat tanpa pikir panjang lagi aku langsung berjalan menghampirinya.

"Sa-Sana..." sapa ku.

Mendengar suaraku perhatian mereka langsung tertuju kepada ku.

Glek..

"Ada apa dokter Chou?" tanya Sana.

Aku mengumpat dalam hati, bisa-bisanya aku melupakan formalitas di saat seperti ini.

"Uhmm..anu..bisakah kita berbicara empat mata?"

Sana terlihat berpikir sejenak sebelum menyanggupi permintaanku,

Dibalik itu ada hal yang sangat mengganggu ku, apa lagi kalo bukan si wanita berkacamata yang tak berhenti cekikikan di belakang.

Gerak-gerik yang ia tunjukan jelas-jelas mengejekku. Coba saja tak ada Sana di sini, sudah ku geplak wanita menyebalkan itu.

"Kurasa aku punya waktu..."

Jawaban Sana langsung menaikan moodku yang sempat drop tadi.

"Tapi aku tak bisa lama-lama karna aku masih ada praktik setengah jam lagi..."

"Ah gwenchana aku cuma minta waktumu lima menit doang kok" aku mulai cengengesan sendiri.

Sana mengangguk pelan, habis itu dia menoleh ke arah dokter Hwang.

"Dokter Hwang aku duluan ya, sampai ketemu nanti" Sana menepuk-nepuk pundak rekannya itu.

"Nee...anyeong dokter Minatozaki~"

Dokter Hwang melambai pada Sana yang mulai berjalan mendahului ku.

"Pfft apa-apaan yang kau bawa itu? Cringe banget" dia menunjuk barang bawaanku.

"Berisik!" ucap ku sedikit meninggikan suara.

Dokter Hwang melipat tangannya di dada dan menyeringai.

Charming Doctor {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang