Patah Hati

642 95 2
                                    

Author's POV

"Bagaimana kalo aku bilang aku mau mempercepat tanggal pernikahan kita?"

Bak dihantam badai, Sana dibuat shock. Belum lagi kalimat tersebut terus terngiang-ngiang di kepalanya seperti kaset rusak.

"Apa maksudmu dengan mempercepat Tzu? Kupikir selama ini kita cuma berpura-pura saja...😟" ucapnya.

Tzuyu tiba-tiba merasakan nyeri luar biasa di dada kirinya, dalam hati ia menjerit-jerit, perkataan Sana begitu menohok.

"Tidak lagi San, aku ingin memperserius hubungan kita.."

Sambil menatapnya dengan penuh kekaguman Tzuyu menyibak rambut Sana ke belakang telinganya.

"Tidak kah kau menyadari nya...bukannya keliatan jelas bahwa aku memiliki perasaan khusus padamu?"

Sana mengernyit, otaknya terlalu lemot untuk memproses segalanya.

"Berpegangan tangan, mengajakmu makan malam, membuatkanmu sarapan...Semua itu ku lakukan karna aku mencintaimu Minatozaki Sana...dan aku bersungguh-sungguh dengan perkataanku ini.."

Kata 'cinta' dari Tzuyu langsung membuat Sana tertegun.

"Hah, apa a-aku tak salah dengar kan?..." ucap Sana.

Tzuyu menggeleng.

"Tidak..itulah faktanya..aku jatuh cinta padamu.." dia mengusap-usap pipi Sana.

"Sejak kapan?"

"Semenjak kau mencuri hatiku, ea"

Emosi Sana seketika jadi campur aduk, ekspresinya sulit tertebak dan dia mulai merasakan reaksi aneh di perutnya.

"Wow...a-aku tak tau harus ngomong apa..." Sana melepas secara perlahan tangan Tzuyu yang menggenggam tangannya.

Dan Tzuyu? Jangan tanya sudah pasti dia kecewa.

"Aku sangat menghargai kejujuran mu Tzuyu, kau sangat pemberani. Hanya saja..." Sana menghela nafasnya kasar.

"Aku tak yakin hubungan ini bisa dibawa ke jenjang yang lebih serius...apalagi sampai mempunyai anak...yang ku ingat dari perjanjian awal, kita cuma akan berpura-pura saja...skenario ini dibentuk dengan tujuan agar orangtuamu percaya bahwa kau mempunyai kekasih sungguhan.."

Tanpa sepengetahuannya airmata Tzuyu perlahan mulai menetes.

"Dan jujur...aku masih belum bisa melupakan kejadian dua belas tahun lalu...caci maki kebencian yang diberikan oleh mereka melukai ku secara batin...dan lukanya masih membekas hingga saat ini.." Sana menyentuh dadanya dan sambil tersenyum kecut.

"Sana.." Tzuyu tak dapat menahan airmatanya lagi, cairan hangat tersebut mulai mengalir deras seperti pancuran air.

"Maaf Tzu, dibully satu sekolah sudah cukup memberiku pengalaman menyakitkan dan meninggalkan trauma yang mendalam bagiku...aku tak mau mengambil resiko membalas perasaanmu..."

💔💔💔 (backsound; bunyi kaca pecah)

"A-aku mengerti San, jangan khawatir...aku takkan memaksamu" Tzuyu menyuguhkan senyuman palsunya berusaha terlihat tegar meski  airmata terus berlinang.

"Tzuyu..mianhae" perasaan bersalah mulai menggerogoti Sana ketika melihat betapa rapuhnya Tzuyu.

"Hahaha Jangan minta maaf, kamu gak salah kok seharusnya aku sadar diri kalau seorang bajingan seperti ku tidak pantas bersanding denganmu.." Tzuyu menyeka airmatanya.

"Aku bisa membatalkan pernikahan kita jika kau merasa keberatan 🙂"

"Tzuu 🙁"

"Maaf San, karna udah ngancurin masa SMA kamu yang seharusnya jadi masa berharga...mulai sekarang aku janji ga akan gangguin kamu lagi...😊"

Charming Doctor {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang