Hari itu merupakan hari paling membahagiakan buat Minatozaki Sana. Dia berhasil diterima menjadi dokter di rumah sakit impiannya.
Namun di hari yang sama Sana merasa ingin memuntahkan seluruh isi perutnya.
Itu adalah mimpi buruk baginya
Pada hari...
"Buka mulutmu..." aku menyuruh pasien kecilku membuka mulutnya.
"Aaaaaaaaa" dia mulai menganga lebar.
"Mari kita lihat...." aku menyalakan sentar miniku kemudian mengarahkan benda tersebut tuk menerangi bagian dalam mulutnya.
Setelah di cek ternyata terdapat dua kelenjar kecil di belakang tenggorokannya.
"Ah pembengkakan nya lumayan parah ternyata..🤔" aku mematikan senter.
"Jika dibiarkan dikhawatirkan akan terjadi penyakit lainnya seperti komplikasi abses di daerah belakang telinga, atau mengenai rongga sinus, bisa-bisa bronkitis juga yang kena"
"Sepertinya kita harus mengambil jalur operasi pengangkatan amandel..🙂"
Mendengar kata operasi wajah anak itu langsung pucat pasi, tangannya yang dingin mulai mencengkram erat ujung baju ayahnya.
"Kembalilah setelah tiga hari, sebelum operasi kita akan mengadakan pemeriksaan sekali lagi, memastikan pasien tidak batuk-batuk...takutnya akan menyobek jaitan operasinya nanti"
Menyadari perubahan tingkah laku pasienku aku pun kemudian menghampirinya.
"Jangan takut sobat, operasinya ga sampai setengah jam kok..." aku membungkuk sedikit dan memberikan elusan lembut di kepalanya.
"Aku percaya kau anak yang pemberani...kalau orang lain percaya pada dirimu maka kau harus membuktikan nya..(๑•̀ㅂ •́)و "
Dia mengangguk pelan sambil tersenyum tipis.
"jaga kesehatan ya, perhatikan pola makan, dan ingat jangan minum es!"
"Baik dok.." ucapnya.
Setelah diberi resep obat, dia bersama ayahnya pun berpamitan dengan ku.
"Sekarang Sana lagi ngapain ya penasaran ni" aku mulai bermonolog sendiri.
"Stalking igny ahh~" aku mengambil handphone ku tuk menstalking sosmednya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
