Perselisihan

724 100 0
                                    

Author's POV

"Karena untuk seterusnya.." Sana beranjak dari meja, berjalan kearah Tzuyu lalu mulai merangkul lengannya.

"Kau akan membutuhkan ku sebagai pacar pura-pura mu.." bisik Sana di telinga Tzuyu.

"Pffft hahaha kau gila ya? Siapa yang mau menjadikan mu pacar pura-pura pede banget si" Tzuyu tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya, perkataan Sana terdengar seperti lelucon baginya.

Sedangkan Sana ia berusaha sabar ketika air liur Tzuyu muncrat ke wajahnya, ingin sekali ia menonjok muka Tzuyu namun ia urungkan niat tersebut demi kebaikan bersama :)

'Ga tau diri ni orang, padahal dia sendiri  yang ngaku-ngaku aku pacarnya tadi'

"Kau yakin tentang itu? Setauku mami mu menyuruhmu untuk membawa ku pergi ke acara makan malam kalian"

Seketika Tzuyu langsung terdiam mendengar ucapan Sana.

"Tidakkah kau dengar tadi, dia menyukaiku...apa kata nya nanti kalau kau tak membawa ku pergi?"

"Kau tega ya mengecewakan ibu sendiri, mau jadi anak durhaka?" Sana menyeringai, omongannya bagai bumerang yang berbalik mengenai lawan bicaranya.

Tzuyu mengepalkan tangannya sampai buku-buku jarinya memutih, gadis di hadapannya ini sangat pandai memanfaatkan situasi.

"Lagipula kaulah yang memulainya bukan salahku kekacauan ini sampai terjadi"

"Jadi kau memerasku huh?" tanya Tzuyu sambil tersenyum miring.

Sana menggeleng pelan.

"Jangan salah paham, aku tak memerasmu aku hanya meminta imbalan. Kalau mau kita juga bisa bekerja sama  tanpa merugikan siapapun..aku membantumu dalam masalah hubungan mu dan sebagai gantinya kau membayarku"

Tzuyu terkekeh tanpa humor sambil mengangkat kedua tangannya ke udara, menyerah.

"Baiklah, bayarin biaya sewa apartemen doang kan?"

"Dan memenuhi kebutuhan ku :)" balas Sana.

"Okey aku akan menuruti kemauan mu tapi cuma sekali ini saja karena besok aku akan mengatakan yang sebenarnya pada mami.."

'mampus gimana cara jelasin ke mami ya, kalo tau pasti mami bakal marah banget tapi aku tak bisa membiarkan gold digger ini terus memerasku bisa-bisa habis uang tabunganku' batin Tzuyu.

Sana langsung tercengang mendengar perkataan Tzuyu barusan.

'Sial aku tak bisa membiarkan ini, aku butuh uangnya'

"Hei it—"

"Besok kenakan pakaian terbaik mu aku akan menjemput mu di apartemen mu pukul 5 sore, jangan lama-lama dandannya aku tak suka menunggu"

"Ta—"

"Jangan lupa kirimkan alamatmu, pastikan kau menggunakan kata-kata yang sopan saat mengirim pesan, aku ini seniormu ingat.."

Sana mendengus ketika Tzuyu tak memberinya kesempatan berbicara.

"Ada yang mau ditanyakan lagi?"

"Ak—"

"Bagus pembicaraan selesai sampai disini, kembali bekerja..."

"Yakk!" Sana menghentakan kakinya ke lantai dengan wajah yang merengut sebal, ia tak terima diperlakukan seperti ini.

Tzuyu tak memperdulikannya, ia malah mengambil jas dokternya yang tergantung di kursinya lalu mengenakannya.

"Persiapkan dirimu aku akan mengajakmu keliling rumah sakit ini.." dengan begitu Tzuyu pun berjalan keluar ruangan dan meninggalkan Sana sendirian di ruangan.

Charming Doctor {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang