11. Bahas Kita?

84 24 2
                                    

Keesokan harinya, Bella sudah diperbolehkan pulang. Sejak subuh tadi, teman-temannya berpamitan untuk pulang serta mengantarnya kerumah. Bella pun sampai rumah dan masih belum ada siapa-siapa disana.

Bella membohongi Shea dan Joana perkara bundanya yang akan pulang, Bella berkata bahwa jam delapan pagi bunda dan kakaknya sampai rumah, padahal jelas-jelas ia tidak tahu kabar bunda dan kakaknya itu.

Bella hanya tidak ingin temannya khawatir, memang sih sedikit mengecewakan bila berbohong tapi apa boleh buat. Bella tak ingin merepotkan orang lain. Ya memang sih Shea dan Joana itu sahabatnya tetapi kali ini Bella ingin benar-benar tidak merepotkan siapapun terutama Gara dan temannya.

Bella masuk kedalam kamarnya dan mengecek ponselnya. Saat menyalakan data selular, notif pesan masuk.

LINE

Ratras
Bell abis ini langsung istirahat, tidur
Jangan main hp

Bella
Iya kak
Thx❤️

Ratras
Alay bgt sih Bell

Bella
Baper gak baper gak
Gak lah masa baper
:p

Ratras
Serah lo Bell

Sial, mengapa Ratras jadi salah tingkah seperti ini sampai-sampai salah mengambil makanan, harusnya ia mengambil rotinya bukan buah apel.

"Chattan sama siapa lo sampai salah ngambil makanan gitu?" tanya Sarah kepada Ratras.

"Mau tau banget apa mau tau aja?" jawab Ratras songong.

"Ratras yang sopan jawabnya kalo sama kakak kamu." tegur sang Mama, Alma. Membuat Sarah menjulurkan lidahnya kepada adiknya itu.

"Chat sama temen." jawab Ratras.

"Cewek atau cowok tuh?" Sarah kembali bertanya.

Wah keponya ngajak perang.

"Cewek." jawab Ratras jujur.

"Ciee.... Siapa tuh bawa kerumah dong Ras ah kenalin ke Mama cemen amat lo backstreet!" ejek sang kakak.

"Daripada lo ngurusin gue mending lo cari pacar, biar gak sendiri, biar gak gabut, dan biar gak ngerusuhin gue lagi." ucap Ratras.

"Lho kok malah bahas gue?" tanya Sarah aneh.

"Gak bahas lo, gue nyuruh lo. Kepo banget sih."

"Ya gue kan cuma nanya."

"Kalo cuma nanya dan gue gak jawab ya jangan maksa, lo kan cuma nanya."

"Sumpah ya Ras gue ngomong sama lo kek ngomong sama tembok, susah!"

"Gak ada yang nyuruh lo ngomong sama tembok." Sarah mendengus kesal, memang sangat menyebalkan jika bicara dengan adiknya ini. Bisa-bisa ia darah tinggi dadakan.

"Udah-udah, ini abisin dulu sarapannya terus kamu berangkat sekolah Ratras jangan sampai terlambat." kata Alma mengingatkan Ratras.

Ratras mengangguk. "Ya Mah." lalu Ratras pun menghabiskan makanannya. Ia menyalimi tangan Alma dan kakaknya. "Lo juga kak kuliah yang bener jangan bisanya ngeclub mulu."

"SARAH KAMU KE TEMPAT ITU LAGI?!" Alma berteriak terkejut mendengar penuturan putranya itu.

"Mah, enggak, sumpah, itu terakhir kali dan Sarah kapok Mah!" Sarah memohon kepada Mamanya. "ARAS LO NYEBELIN BANGET SIH!"

Ratras terkekeh lalu mengambil tasnya dan kunci mobil. "Becanda Mah, Aras bohong."

"Awas kamu ya balik ke tempat itu lagi gak nanggung-nanggung Mama coret kamu dari KK dan Mama masukin kamu ke pesantren!"

GENAFELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang