24. Jujur

45 15 0
                                    

Ratras
Bell, dimana?

Sebuah pesan dari Ratras membuat seorang gadis yang tengah tiduran sembari maskeran ini membelalakan matanya. Pasalnya, Bella masih kesal dengan respon Ratras saat itu. Respon Ratras jelas membuat Bella sangat sangat malu.

Bella
Rumah

Ratras
Gue kerumah lo ya?

Bella
Gak boleh

Ratras
Kenapa
Lagi ada tamu ya?

Bella
Mau ngapain sih
Bukan malem minggu bukan jadwalnya ngapel.

Ratras
Main aja, gak boleh?
Harus pake embel-embel ngapel emang?

Bella
Gak
Gue harus hati2 sama lo

Ratras
Pokoknya gue otw.

Bella yang membaca itu pun langsung loncat dari kasurnya. Dengan cepat Bella mencuci wajahnya dan mengganti pakaiannya. Setidaknya gak gembel seperti yang ia kenakan tadi. Kaos oversize dengan celana pendek yang hampir tidak kelihatan.

Kini Bella sudah mengganti pakaiannya, gadis itu sesegera mungkin membersihkan sisa-sisa makanan yang ada diruang tamu. Setelah selesai, Bella duduk santai disofa sembari memainkan ponselnya.

Saat mendengar suara bel berbunyi, Bella segera membukakan pintu. Dan benar saja, didepan rumahnya sudah ada Ratras membawa sebuah bingkisan.

“Masuk.” ucap Bella.

Ratras pun masuk kedalam rumah Bella dan duduk disofa. Cowok itu pun meletakkan bingkisan yang ia beli tadi saat perjalanan menuju rumah Bella.

“Mau minun apa?” tanya Bella.

“Air putih aja Bell.”

“Gak mau yang berasa? Lo pikir gue semiskin itu gak punya minuman lainnya?” sinis Bella melipat kedua tangannya didepan dada dengan mimik wajah yang menyebalkan.

Ratras nampak berpikir. “Sirup aja.”

“Habis kayaknya. Yang lain.” kata Bella, gadis itu duduk dipinggiran sofa seraya memainkan kukunya.

“Teh, deh.”

“Gak ada gula deh kayaknya, kak.” pikir Bella.

“Jus?” Ratras mulai kesal.

“Gak ada buahnya, mau nyolong dulu dirumah pak RT?” tawar Bella.

“Bell serius.”

“Oke air putih, tunggu bentar ya kak.” Setelah Bella pergi, Ratras menghela nafas panjang. Entah ada kerusakan apa di otak Bella, Ratras pikir lebih baik jika gadis itu segera dioperasi. Bisa-bisanya ia memiliki waketim macam ini.

Bella pun datang membawakan segelas air putih. Gadis yang tengah memakai jumpsuit pendek itu pun duduk bersebrangan dengan Ratras. “Ngapain kesini? Bukannya laporan udah gue kirim ke email lo filenya?”

“Kan gue bilang, gue mau main aja. Gak boleh?”

“Boleh sih.” ucap Bella.

“Gara gak kesini?” tanya Ratras.

Bella menggeleng pelan. “Enggak. Udah jarang kayanya.”

“Kok kayanya?”

“Kan gue sekarang jarang dirumah. Jadi gue gak tau dia kesini atau gak.” kata Bella.

“Bukan itu maksud gue. Maksud gue, gue gak pernah liat lo berdua lagi.” ujar Ratras.

Bella menggidikkan bahunya. “Perasaan lo aja kali, kak.”

GENAFELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang