11 || Keluhan Sila

22.8K 3K 137
                                    


"Baiklah, mulai nanti malam Noel bisa tidur dengan Ibu." Ujar Sila.

"Sungguh Ibu?!" Tanya Noel sumringah.

"Tentu saja!" Jawab Sila.

Langsung saja Noel menghamburkan dirinya ke arah Sila, memeluk Sila erat seakan tidak mau melepaskannya.

"Noel? Keluar lah, Ayah ingin berbicara dengan Ibumu." Ujar Avel.

"Baik Ayah..."

Cup.

"Sampai jumpa Ibu!" Ujar Noel sambil mengecup pipi Sila singkat.

Sila terpaku dengan hati yang berbunga-bunga di tempat, oh ya ampun! Betapa menggemaskannya Noel?

"Anakku memang yang paling tampan." -batin Sila.

Sila terus tersenyum tanpa menyadari bahwa Noel sudah pergi dari ruangan, dan hal itu tak luput dari penglihatan Avel. Avel bahkan di buat heran dengan sikap Sila.

"Apa kau sudah gila karna tidur selama dua hari?" Tanya Avel datar.

Sila tersadar.

"Diam kau! Aku hanya memuja wajah tampan Anakku! Dia sangat menggemaskan dan tampan! Ah dia memang Anakku." Ujar Sila.

"Anak Kita." Tekan Avel. "Lagi pula sebagian besar wajahnya mirip dengan ku."

Sila terdiam. "Sejak kapan si brengsek ini menganggap Noel anaknya?"Batin Sila. "Setelah tidur dua hari dengan Noel, dan sekarang kau ingin menjadi Ayahnya? Tidak akan ku biarkan."

"Ada apa dengan tatapan mu itu? Aku benar-benar Ayahnya." Ujar Avel.

"Cih."

"Kau!"

"Memangnya kau pernah memenuhi tugas mu sebagai seorang Ayah?!" Kesal Sila.

Kali ini Avel lah yang di buat terdiam.

Avel menghela nafasnya pelan. "Maafkan aku." Ujar Avel sambil menundukkan kepalanya sedikit.

DEG.

Sila terdiam.

"A-Ada apa dengan pria ini? Apa barusan dia meminta maaf? Seorang Avel meminta maaf? Ini pertama kalinya aku mendengar kata maaf dari dirinya, dalam ingatan Sila pun tidak ada." -Batin Sila.

"Kenapa kau diam?" Tanya Avel.

"Kau meminta maaf padaku?" Tanya Sila.

"Tentu saja." Jawab Avel malas.

"Kalau begitu tidak akan ku maafkan." Ujar Sila santai.

"Apa?!" Kaget Avel.

"....."

"Sila?! Aku sudah merendahkan diri untuk meminta maaf! Tidakkah kau merasa kau keterlaluan?" Tanya Avel.

"Oh ya? Orang sepertimu berbicara tentang 'Keterlaluan'?" Tanya Sila. "Lalu bagaimana dengan perlakuan mu padaku! Yang membiarkan aku tinggal di tempat dingin itu, dan membiarkan aku memakai baju kotor! Bagaimana dengan membiarkan para pelayan menindas ku?!" Teriak Sila tak terima.

Avel terdiam. Ini pertama kalinya ia melihat sosok Sila yang penuh akan emosi dan amarah.

"Tempat dingin? Apa maksudnya? Bukankah dia yang meminta tinggal di sana? Dan lagi., Aku sama sekali tidak tahu para pelayan rendahan itu merendahkannya, padahal dia seorang Duchess." -Batin Avel.

"Sekarang kau diam?! Bagaimana dengan perlakuan mu pada Noel?! Dia anak mu! Jika kau membenciku, setidaknya jangan benci dengan Noel! Dia adalah Anakmu!"

Permintaan Perceraian, DUCHESS || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang