14 || Noel Ku

23.3K 3.1K 193
                                    


"Fufufu.., Baiklah! Dengan senang hati!" Ujar Sila.

Noel tersenyum.

"Ayah? Aku dan Ibu akan pergi ke taman. Sampai nanti!" Ujar Noel.

Noel pun menggandeng lengan Sila menuju taman, sebelum itu, Sila menyempatkan dirinya untuk memberikan tatapan tajam pada Avel seolah mengatakan 'Ingat kata-kata ku tadi'

Mereka pun pergi meninggalkan Avel yang terdiam di tempat sambil menatap kepergian mereka dalam diam.

"Aku sedang berusaha.."

******

    Kini Sila tengah berdua bersama Noel di taman, tepatnya di bawah pohon rindang yang ada di taman.

Angin segar tak henti-hentinya menerpa kulit Sila dan Noel, begitu segar hingga membuat beban mereka kian berkurang seolah terbawa dengan angin itu.

"Ibu?"

"Ya sayang?"

"Apa Ibu bertengkar dengan Ayah?" Tanya Noel.

Sila tersenyum dan mengelus lembut rambut Noel. "Tidak." Ucap Sila sembari menggelengkan kepalanya.

"Benarkah?"

"Mengapa Noel bertanya seperti itu?" Tanya Sila.

"Tadi Noel melihat raut wajah Ibu dan Ayah yang tidak baik, kalian berdua juga berada di depan pintu." Ujar Noel murung.

Sila terdiam.

"Noel benar-benar anak yang peka., Haa..., Sebenarnya aku tidak ingin memisahkan Noel dari Ayahnya, biar bagaimanapun dia membutuhkan sosok Ayah. Tapi., Jika Avel tetap tidak menceraikan Sona, maka aku harus tetap pergi membawa Noel." -batin Sila.

"Ibu dan Ayah baik-baik saja, Ibu hanya memarahinya, karna dia sudah membiarkan wanita itu menyakiti Noel." Ujar Sila.

Noel menatap Sila tanpa kedip.

"Tapi., Ibu?"

"Ya?"

"S-Sebenarnya Ayah t-tidak seburuk yang Ibu pikirkan..." Ujar Noel.

"Huh?"

"K-Karna saat ibu sakit., Ayah memelukku dan menenangkan ku sepanjang malam, dia sama sekali tidak tertidur dan terus menjagaku sampai aku tertidur." Tutur Noel.

Sila tertegun mendengar penuturan Noel, benarkah? Avel melakukan itu? Demi Noel? Setahunya Avel begitu acuh dan tidak perduli pada Sila maupun Noel. Sebenarnya ada apa dengan Avel? Apa yang dia sembunyikan?

"Dia menjaga Noel sepanjang malam?" Batin Sila. "Mengapa ini semakin rumit? Apa dia benar-benar mencintai Sila? Atau Sona? Atau tidak keduanya?"

"Apa dia mengatakan sesuatu pada Noel?" Tanya Sila.

"Dia mengatakan bahwa Ibu akan baik-baik saja, dan dia berjanji." Ujar Noel.

"Haaa., Aku semakin rumit." -batin Sila.

"Ibu? Ada apa?" Tanya Noel.

"Tidak, Ibu hanya memikirkan Ayah mu."

"Itu., Ibu? Aku ingin memberitahu Ibu sebuah rahasia.," Ujar Noel.

"Rahasia?" Tanya Sila.

"I-Iya.."

"Benarkah? Ibu di perbolehkan untuk tahu rahasia Noel?" Tanya Sila sumringah.

Noel menggeleng. "Sebenarnya ini Rahasia Ayah.."

"Avel?!" -batin Sila.

"O-Oh ya? Apa itu?" Tanya Sila.

"S-Sebenarnya Noel pernah mendengar percakapan Ayah dengan Tuan Watz." Ujar Noel.

Permintaan Perceraian, DUCHESS || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang