19 || Buku Itu kembali?

17.4K 2.3K 259
                                    

Beberapa hari kemudian.....

Kini Noel dan Sila tengah berada di sebuah taman di mana mereka menaruh alas di atas rumput itu. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan membaca buku-buku yang mereka bawa dari perpustakaan.

Angin dingin mulai menerpa kulit mereka, Noel yang merasakan itu pun segera bangkit dan hendak pergi.

"Noel? Ingin ke mana?" Tanya Sila.

"Ibu? Ibu tunggulah di sini, Noel akan membawakan syal untuk Ibu!" Jawab Noel.

"Dia menghawatirkan aku?" -batin Sila.

"Kalau begitu Noel harus mengambilnya dua, agar Ibu bisa memakaikannya pada Noel." Ujar Sila.

"Baiklah Ibu!" Ujar Noel.

Akhirnya Noel pun pergi  meninggalkan Sila di sana, sementara Sila terus memerhatikan kepergian Noel dengan hati yang hangat. Senyuman manis itu tak bisa lepas dari wajahnya.

Sila pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan bacaannya tadi, namun tiba-tiba saja pandangannya terjatuh ke arah sebuah buku berwarna coklat yang tampak familiar baginya.

Sila tersentak menatap buku itu, ia pun menaruh buku di tangannya dan mulai mengulurkan tangannya mengambil buku coklat di sana.

"Buku ini...." -batin Sila.

Buku yang begitu ia kenal, buku yang ia temukan di kehidupan sebelumnya, namun kondisi buku itu begitu baik, tidak usang sama sekali seperti yang ia lihat terakhir kali.

"Buku ini., Bukankah buku ini adalah buku bergambar yang aku temukan itu?" Gumam Sila.

Sila membalikkan buku itu untuk mengeceknya kembali, namun benar saja! Ada tulisan 'Jangan Membacanya!' di sana.

Sila masih terpaku di tempatnya, kepalanya mulai terasa sakit. Bagaimana bisa buku yang ia baca itu ada di sini?! Bukankah Sila telah masuk ke dalam dunia buku itu?

"Tidak mungkin..., Ini benar-benar buku itu, hanya keadaan bukunya saja yang berbeda..." Batin Sila.

Sila mulai membuka buku itu untuk mengecek isinya sekali lagi, perlahan tapi pasti, gambar-gambar serta tulisan di buku itu mulai terlihat, sesaat kemudian Sila langsung membulatkan matanya penuh.

DEG.

"I-ini..., Tidak Mungkin!" -batin Sila.

*****

"Ah itu dia!" Ujar Noel kala melihat syal yang ia cari ada di atas lemari.

Noel mulai mengambil sebuah kursi dan menariknya ke arah lemari, setelah itu ia pun menaiki kursi itu bersiap mengambil syal di atas sana.

"Sedikit lagi..." Ujar Noel pelan.

Brak!

Gedebug!

"Aahhhh!" Ringis Noel memegangi kakinya.

"Karna bocah rendahan seperti mu aku harus menderita di sana!" Ujar seorang wanita.

DEG.

Noel seketika membulatkan matanya penuh mendengar suara itu, suara yang sangat ia kenal. Suara yang sangat ia takuti, serta suara seseorang yang begitu membencinya. Siapa lagi orang itu jika bukan Sona?

Sona menendang kursi yang di pakai Noel kuat hingga membuat Noel terjatuh ke lantai dengan kaki serta rahang yang menyentuh lantai dengan kuat, bekas memar di pipi dan kakinya mulai terlihat.

"Uhhkk.., sakit..." -batin Noel menahan sakit.

Grep.

Sona menarik kerah Noel kuat hingga membuat Noel tercekik, setelah itu Sona melempar tubuh Noel kencang hingga membentur tembok.

Permintaan Perceraian, DUCHESS || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang