part 18

1.3K 69 4
                                    

Waktu cepat berlalu,hari ini adalah hari dimana semua orang memulai kegiatannya seperti biasa.ya,hari ini adalah hari senin, semua orang mulai berangkat untuk pergi bekerja,sekolah,kuliah ataupun yang lainnya.

Seperti saat ini Kiran tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dengan memakai seragam seperti biasa dan penampilan nerdnya jangan lupakan.

Kiran sudah berada di ruang makan sambil menunggu ayah dan kakak-kakaknya,sedangkan bundanya menyiapkan makanan.setelah menunggu beberapa saat akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang.

"Selamat pagi princess," sapa ayah dan keempat kakak Kiran.

"Pagi ayah,bang dan kakak," jawab Kiran yang tengah di cium oleh mereka.

Kiran sudah terbiasa oleh itu saat mau berangkat sekolah dia harus mencium keluarganya satu persatu atau kalau tidak mereka yang akan mencium Kiran bergantian.

Keluarga Kiran mulai makan dengan tenang tanpa ada yang mengeluarkan suara,Kiran hanya memakan roti yang diolesi selai sedangkan yang lain memakan nasi goreng.

Setelah selesai makan mereka mulai meninggalkan ruang makan dan menuju keluar untuk pergi,ayah dan Kevin berangkat ke kantor karena mereka adalah eco,Rian yang pergi ke rumah sakit sedangkan Kiran dan si kembar berangkat sekolah.

Sesampainya di sekolah Kiran dan si kembar langsung menghampiri teman-temannya lalu mereka berjalan beriringan menuju lapangan untuk mengikuti upacara bendera.

Padahal Vino dkk menyarankan agar mereka tidak mengikuti upacara untuk hari ini,tapi Kiran dkk malah berkata,"tidak kita harus mengikuti peraturan di sekolah ini salah satunya harus mengikuti upacara, lagian tidak lama kok."

Tapi siapa sangka sudah dua jam kegiatan ini belum usai juga,karena ada pengumuman tentang ujian sekolah yang akan di laksanakan minggu depan.

Vino dkk yang mulai merasa bosan dan pegal akhirnya mereka memutuskan untuk berjongkok di barisannya untung saja mereka berada di barisan belakang jadi mungkin tidak akan kelihatan.

Tiba-tiba Dion berteriak cukup keras yang membuat semua orang mencari suara itu bahkan kepala sekolah pun celengak-celinguk mencari asal suara itu.

"Woy lama amat nih upacara," teriak Dion sambil cengengesan.

"Siapa yang berteriak?" tanya kepala sekolah tegas,tidak ada yang berani mengeluarkan suara ataupu menjawab.

Bukannya menjawab Dion malah bernyanyi,"seandainya kamu merasakan jadi aku sebentar sajaaa,"

"Berdiri dibawah teriknya matahari membuat kulitku menjadi gosong oooo," sambung Dafi dengan lirik asal-asalan,lalu mereka berdua tertawa.

Vino dan yang lainnya hanya mampu menyumpah serapahi mereka berdua dalam hati.

"Punya teman gini amat," batin Rian.

"Bukan kembaran dan teman gue," batin Dafa.

"Lagi upacara masih sempat-sempatnya berulah," batin Bryan.

"Gak waras," batin Vino.

Bapak kepala sekolah menghembuskan nafas terakhir,eh ralat menghembuskan nafas pelan maksudnya hehe saat mengetahui siapa pelakunya.

"Oke upacara hari ini selesai,buat kalian kelas 12 tolong siapkan mental kalian untuk menghadapi ujian sekolah minggu depan,saya pamit assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh," ucap kepala sekolah.

Semua siswa bubar ada yang menuju kantin,kelas bahkan taman,karena setiap selesai upacara mereka langsung beristirahat.

Enak gak tuh,kalau di sekolahan author setiap beres upacara langsung ke kelas mengikuti pelajaran seperti biasa hiks,abaikan yang ini.

"Gila kaki gue pegel nih gara-gara dengar pidatonya si kepsek," gerutu Dion setelah sampai di kantin.

"Apa hubungannya bego kaki elo sama pidatonya si kepsek," tanya Dafi.

"Ya ada dong,gara-gara dia bicara panjang kali lebar kali tinggi seperti rumus persegi panjang mana lama lagi ngejelasinnya jadi kaki gue lemes ,"

"Lebay amat elu,"

"Lebay-lebay elo juga pasti dalam hati udah nyumpahin tuh si kepsek mati iya kan?ngaku aja elo."

"Ah elo tau aja,aku padamu Dion."

Dion mengangkat bahunya pertanda jijik,"gue masih suka cewek-cewek cantik ya."

"Elo berdua ngapain sih bahas yang gak penting," ucap Bryan.

"Tau tuh si Dion,"

"Kok ke gue sih,"

"Udah jangan pada ribut disini gue laper nih mending elo berdua pesan minuman sama makanan gih," ucap Rian.

"Elo siapa nyuruh-nyuruh kita," ucap Dafi dan Dion bersamaan.

Sedangkan Vino dan Dafa melihat itu hanya acuh menurut mereka itu gak penting.

Tiba-tiba Kiran dkk menghampiri meja mereka.oh,iya buat yang nanyain Zeline kemana jawabannya adalah dia ikut bersama Kiran dkk.

"Kita boleh gabung gak?" tanya Agatha sambil duduk di susul oleh yang lain.

"Sebelum kita ngizinin elo pada duduk,kalian udah duduk duluan,"ujar Dafi.

"Hehe sorry,"

"Mau pesan apa nih biar gue saka Rian yang pesanin?" tanya Leta.

"Eh elo ngapain nyebut nama gue," ucap Rian sewot..

"Samain aja biar cepat," jawab Dion.

Leta mengangguk lalu menggandeng tangan Rian agar ikut dengannya.

"Oh,iya tumben elo vin sama Zeline diem-diem bae,ada masalah elo berdua?" tanya Dion pada Vino dan Zeline.

"Nanti pulang sekolah kita jelasin," jawab Zeline sambil melirik Vino,lalu Vino mengangguk.

"Oh,oke deh."

Mendengar pertanyaan Dion sontak Kiran langsung mengubah posisi duduknya menjadi tegak.

"Benar kata kak Dion tumben kak Vino sama kak Zeline diam-diaman padahal mereka setiap hari mesra,ada apa ya?apa jangan-jangan mereka ada masalah?" batin Kiran bertanya-tanya.

"Sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka berdua," batin seseorang.

Lamunan Kiran dan seseorang itu buyar saat Leta datang dengan membawa makanan yang mereka pesan disusul oleh Rian,lalu mereka memakan makanannya dengan santai.

-

-

-

-

-

-



Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, apa kabar guys?aku harap kalian baik-baik saja hehe.

Aku UP lagi nih guys,jangan lupa Vote dan komen ceritaku
Maaf ya jika ceritaku ini garing sama gak nyambung 😁

NERD and POSESSIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang