5

3K 159 1
                                    

Happy reading

Author pov

"Ekhem," deheman Kiran mampu membuyarkan lamunan adam dan rina.

Rina berkata,"ah..maaf Kiran.kami izin keluar dulu sebentar nanti kita kembali lagi,kamu jangan kemana-mana."

"I..ya tante," ucap Kiran gugup.

"Ayo mas," ucap Rina sambil menarik tangan suaminya itu menuju luar.

"Kenapa mereka?" tanya Kiran dalam hati.

Skip
Diluar ruangan

"Kamu tahu kan?apa yang harus kamu lakukan mas?" tanya Rina kepada Adam.

"Ya,aku tahu apa yang harus aku lakukan," ucap Adam mantap.

"Aku merasa kalau kiran itu anakku yang hilang mas," ucap Rina berkaca-kaca.

"Aku juga merasakan apa yang kamu rasakan,sekarang kita masuk lagi," ucap Adam sambil mengajak rina kembali masuk.

Rina pun langsung menghapus airmata nya sambil berjalan menuju ruangan Kiran.

Ruangan Kiran

"Maaf kami lama," ucap Rina tidak enak.

"Enggak kok tante," ucap Kiran tersenyum.

"Senyuman itu yang kami rindukan" ucap Adam dan Rina dalam hati.

"Emm..nak,kami pamit soalnya kami masih ada urusan," ucap Rina sambil membelai rambut Kiran tanpa sepengetahuan Kiran Rina pun  mengambil beberapa helai rambut Kiran.

"Oh,iya tante silahkan,aku juga mau pulang," ucap Kiran

"Kamu gapapa pulang sendiri?" tanya Rina khawatir.

Kiran tersenyum,"tidak apa tante,lagian aku sudah terbiasa pulang sendiri."

"Emm yaudah kami pamit duluan,kamu hati hati ya," sahut Adam.

"Iya om,tante.kalian juga hati hati," ucap ujar Kiran.

Adam dan Rina pun berlalu dari ruangan kiran menuju parkiran.tinggallah Kiran seorang diruangan itu.

"Sebaiknya aku pulang,ini juga sudah malam," gumam Kiran sambil beranjak dari ranjang rumah sakit.

Adam pov

Sebelum kita menuju parkiran aku pun bertanya kepada istriku,"gimana sayang?kamu sudah dapatkah?"

"Iya mas aku sudah dapat," ucap istriku sambil menunjukan beberapa helai rambut.

"Sebelum kita pulang,lebih baik kita ke ruangan Bimo dulu," ajakku kepada Rina istriku.

"Yaudah mas,semoga saja bimo belum pulang," ucap Rina.

Kami pun berjalan menuju ruangan Bimo.
Bimo adalah salahsatu dokter di rumah sakit keluargaku.Bimo juga merupakan sahabat lama ku.

Sampai nya diruangan Bimo kami pun langsung masuk tanpa mengetok pintu.

"Bim ada yang mau gue bicarain sama lo," ucapku to the point.

"Kebiasaan deh kalau masuk enggak ketuk pintu dulu.gue kan kaget," ucap Bimo.

"Sudah-sudah jangan dulu bicara yang enggak penting," lerai Rina,"cepat mas katakan kepada bimo apa tujuan kita kesini."lanjut Rina.

"Gue kesini cuma mau lo lakukan tes DNA dengan rambut ini," ucapku.

"Rambut siapa nih?" tanya Bimo.

"Enggak perlu lo tahu ini rambut siapa,cepat lakukan tes DNA dengan rambut ini.besok harus sudah ada hasilnya," ucapku tegas.

NERD and POSESSIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang