17 - Bujukan

31 24 8
                                    

Kamis Pagi Zahira dengan seragam batik khas sekolahnya sudah siap sedia untuk berangkat ke sekolah bahkan kali ini dirinya lah yang paling sibuk mondar-mandir tak tau arah rempong sendiri jadinya.

"Kamu nyari apa sih Za?" Tanya sang Mamah ikut dibuat binggung karna sikap putrinya yang tiba-tiba saja bangun lebih awal dan sudah rapih sebelum Vidya, biasanya Zahira lah yang paling lelet, namun kali berbeda.

"Kaos kaki sekolah Zahira dimana sih mah?"

"Dilaci deket tv"

"Tadi Zahira udah cari, Dilaci gak ada"

"Awas aja kalo ketemu sama Mamah," Ancam sang mamah, ikut bantu mencari dasi milik Zahira.

"Ini apa?!!" Ujar Rayzella mengangkat Dasi milik Zahira, Memperlihatkan nya pada Zahira membuat Zahira bungkam beberapa saat.

"Kok bisa ketemu?" Tanya Zahira menyengir heran.

"Makanya nyarinya pake mata jangan pake mulut" Ketus Rayzella lalu lanjut memotong Bakso, Sosis, Salad, Serta tomat untuk mempercantik Nasi gorengnya yang sebelumnya sudah Ia masak untuk menu sarapan pagi ini.

"Hampura Juragan" Ucap Zahira sambil menyatukan kedua tangannya seolah meminta maaf.

"Mah, mamah pernah berantem sama tante Grty gak?" Tanya Zahira tiba-tiba melontarkan pertanyaan, sambil memasang Kaos kakinya.

"Kepo ah kamu mah,"

"Aih si mamah Zahira serius"

Rayzella menengok memandang  Zahira dengan tidak santai sambil mengerutkan kening.

"Tumbenan amat, kenapa gitu?" Tanya Rayzella balik.

"Ya engga nanya aja, sebenernya Zahira lagi ada masalah sama temen Zahira," Curhat Zahira dengan murung

"Karna?"

"Ya karna Zahira sih"

"Kamu Marahan sama Athifa? kan udah biasa itu mah Za," akuh sang mamah membuat Zahira menggeleng kan kepalanya.

"Bukan sama Athifa doang mah, Kali ini berantemnya Beda" Ucapnya dengan wajah masam.

"Maksudnya teh kumaha sih?"

"Yagitulah pokonya ceritanya panjang, sekarang kasih tau Zahira mamah pernah berantem gak sama tante Grty?" Tanya Zahira lagi, membuat Sang mamah Berfikir dan mengingat-ingat.

"Pernah tapi gak lama"

"Seriusan mah? caranya gimana???" Tanya Zahira dengan mata berbinar Seolah mendapatkan kunci jawaban dari semua masalahnya.

"Bujuk dengan apa yang dia suka, ajak ngobrol terus, sama minta maaf dengan tulus, dan cari perhatian ke mereka. Kalo mamah sih gitu,"

Zahira yang awalnya termenung lesuh seketika langsung kegirangan karna usulan Sang Mamah yang membuat dirinya mendapatkan Ide cemerlang.

"AAAAA MAKASIH MAH!!!" Zahira tak berhenti melompat bahkan kedua tangannya kini mengengam tangan sang Mamah, Seolah setengah bebannya hilang begitu saja setelah menceritakan keluh kesahnya pada Mamahnya.

"Jangan loncat-loncat Za nanti ini nasi gorengnya tumpah semua, " Jelas sang Mamah yang sedang memegang sepiring nasi goreng di tangan kanannya, Zahira menyeringai dan melepaskan genggamannya.

"Iya iya maaf, Habisnya Zahira kesenengan" Ungkap Zahira .

"Tumben, kali ini kesambet apa?" Vidya dengan seragam sekolahnya berjalan dari arah kamar, melawati Zahira dan Rayzella Vidya menarik kursi meja makan dan mendudukinya
berniat untuk sarapan pagi.

The Real MatchmakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang